Paus Leo XIV: Budaya tanpa Kebenaran Menjadi Alat Kaum yang Berkuasa

Paus bertemu dengan Suster-suster Agustinian Pelayan Yesus dan Maria.

Vatikan, DetikManado.com – Paus Leo XIV mendorong para Suster Agustinian Pelayan Yesus dan Maria, untuk bersabar selama kesulitan, berani dalam misi pendidikan mereka, dan bertekun dalam mengikuti Kristus.

“Budaya tanpa kebenaran menjadi alat kaum yang berkuasa,” ujar Paus Leo XIV memberikan pertimbangan selama pertemuan dengan Suster-suster Agustinian Pelayan Yesus dan Maria di Istana Apostolik pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Bacaan Lainnya

Paus menjelaskan bahwa alih-alih membebaskan hati nurani, budaya membingungkan dan mengalihkan perhatian mereka sesuai dengan kepentingan pasar, tren, atau kesuksesan duniawi.

“Kalian akan tekun mengikuti Kristus, yang adalah jalan, kebenaran, dan hidup dan karenanya menjadi kriteria semua inisiatif budaya kita,” tegas Paus.

Suster-suster Agustinian Pelayan Yesus dan Maria didirikan pada tahun 1827 oleh Yang Mulia Maria Teresa Spinelli, seorang suster Agustinian Italia yang mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan membantu kaum muda.

Saat ini, para anggota ordo religius ini hadir di sembilan negara mulai dari Filipina hingga Brasil. Mereka mengikuti jejak pendiri mereka dengan proyek-proyek pendidikan, dengan membantu kaum muda dan perempuan yang terpinggirkan, dan menawarkan bantuan medis.

 

Berani dalam misi Anda

Selain membiarkan Kristus menjadi elemen pembimbing bagi misi mereka, Paus juga menawarkan dua saran lain kepada para suster agar mereka dapat meniru pendiri mereka dalam pekerjaan mereka.

“Kalian akan bersabar dalam kesengsaraan, karena justru dalam pencobaan-pencobaan kitalah Tuhan meneguhkan kesetiaan-Nya,” tutur Paus.

“Kalian akan berani dalam misi kalian, sehingga karya pendidikan yang kalian dedikasikan untuk diri kalian dapat membentuk pikiran dan hati yang bijak yang mampu mendengarkan dan merasakan gairah bagi kemanusiaan,” ujar Paus melanjutkan.

Paus sebenarnya mendesak para suster untuk membaca teks Santo Agustinus ‘De Magistro’, di mana ia menekankan bahwa pengajaran lahiriah harus selalu mengarah pada perjumpaan dengan Guru batiniah, yaitu Yesus.

“Seiring dengan proses kanonisasi Yang Mulia Maria Teresa Spinelli, demikian pula perjalanan kekudusan kalian,” kata Paus Leo kepada keluarga religius tersebut.

Ia menegaskan bahwa mereka selalu dibimbing oleh Yesus dan Maria, sebagaimana yang ditegaskan oleh nama Kongregasi tersebut.

“Pelayanan yang kalian jalani setiap hari pertama-tama diwujudkan dalam pengabdian hidup kalian kepada Tuhan dan diperkuat dalam pengabdian yang tulus kepada-Nya dan Bunda kita,” katanya. (yos)

 


Pos terkait