“Ada upaya dari penyebar hoaks untuk mengganggu informasi yang sebenarnya yang disertai foto dan video yang menggugah emosi seseorang,”terang Ronny.
Lanjutnya,rumor sering menyebar dalam situasi yang ambigu dan pada prinsipnya menjadi fakta yang terbantahkan.
“Kenapa Disiinformasi bisa membesar? dalam ekosistem media konservatif membesar karena ruangan homogen,terputus,”tuturnya.
Katanya,Misinformasi itu orang yang membagikan informasi namun tidak mengetahui informasi yang dia bagikan itu salah sedangkan Disinformasi orang sudah tahu informasi tersebut salah namun membagikannya.
“Sedangkan untuk Prebunking yaitu melakukan pencegahan/antisipasi sebelum misinformasi dan disinformasi menyebar.Prebunking memperlambat penyebaran misinformasi dan disinformasi,”terangnya.
Sedangkan Debunking yaitu pengecekan dan pengungkapan fakta,logis,kredibilitas sumber dan mengaitkan dengan pemeriksaan fakta.
“Kami berharap peserta dapat mempraktekan di daerah mereka masing-masing. Selain itu mereka bisa mengajak rekan-rekan jurnalis di daerah untuk berkolaborasi soal cek fakta jelang Pemilu 2024,”tandasnya.
Untuk diketahui pelatihan Cek Fakta ini hasil kolaborasi AMSI,Mafindo,AJI dan Google Initiative.(ml)