Manado – Kelompok Muda Pencinta Alam (KMPA) Tansa Sulut bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado menyelenggarakan pelatihan jurnalistik bertajuk “Pelatihan Jurnalistik Pecinta Alam” di Coffe Jerami Politeknik Negeri Manado, Sulut, pada Sabtu (31/5/2025), mulai pukul 17.30 Wita.
Kegiatan ini menghadirkan Yoseph E Ikanubun, Ahli Pers dari Dewan Pers, sebagai pemateri utama.
Dalam pelatihan tersebut, Yoseph membawakan materi dasar-dasar jurnalistik yang mencakup pengertian berita, jenis-jenis tulisan media, hingga cara menulis berita yang faktual dan berimbang.
“Jurnalisme bukan sekadar soal menulis, tapi soal tanggung jawab menyampaikan informasi yang benar dan terverifikasi kepada publik,” ungkap Yoseph di hadapan peserta.
Dia menjelaskan perbedaan antara media massa dan media sosial. Menurutnya, media massa memuat karya jurnalistik hasil verifikasi dan tunduk pada UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, sementara media sosial bersifat bebas dan belum tentu terverifikasi.
Selain itu, Yoseph juga memperkenalkan unsur 5W + 1H (What, When, Where, Who, Why, How); nilai berita yang mencakup penting, menarik, unik, konflik, human interest, aktual, serta struktur penulisan berita mulai dari judul, lead, tubuh berita hingga kesimpulan.
Ia menegaskan pentingnya objektivitas dan penggunaan bahasa sederhana sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kode Etik Jurnalistik.
Pelatihan ini dimoderatori oleh Meikel Pontolondo, Ketua Umum KMPA Tansa, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali generasi muda pecinta alam agar mampu menulis informasi secara bertanggung jawab, khususnya dalam isu-isu lingkungan.
Peserta pelatihan berasal dari berbagai kelompok pecinta alam seperti KPA, KPAB, dan KMPA. Setiap organisasi mengirimkan tiga orang, dan mendapat snack dan sertifikat fisik.
“Kami berharap ilmu yang dibagikan hari ini bisa dimanfaatkan untuk mengangkat cerita-cerita lingkungan dari sudut pandang yang jujur dan objektif,” tambah Meikel.
Pelatihan ini menjadi momentum bagi aktivis lingkungan untuk memahami peran penting jurnalisme dalam menjaga keberimbangan informasi, serta mendukung advokasi isu alam secara lebih kredibel. ***
Penulis: Brily Jesse Lanes | KMPA Tansa