“Dengan kode etik, kalian punya batasan saat melaksanakan tugas-tugas di lapangan hingga menulis laporan hasil reportase,” ujar Bendahara AMSI Sulut ini.
Diketahui, DEM Sulut sudah bergerak sejak 3 tahun terakhir ini mengupayakan kedaulatan energi bagi masyarakat di desa-desa terpencil, di Bumi Nyiur Melambai. Dalam kerjanya, personil DEM Sulut mengedukasi warga dan menyuarakan pemerataan energi ke pemerintah. Listrik adalah hak hidup yang harus dirayakan rakyat sebagaimana amanat undang-undang.
Tak sampai situ, mereka juga turun langsung ke masyarakat lewat praktik nyata membangun sumber kelistrikan berskala kecil. DEM Sulut mampu memacu dan menggugah sejumlah perusahan swasta dan lembaga pemerintah untuk berkontribusi pada upaya pemerataan energi tersebut.
Ketua AMSI Sulut Agustinus Hari menyambut baik kegiatan pelatihan jurnalistik serta kerjasama DEM Sulut dan AMSI Sulut dalam mengaeal isu-isu energi. Apalagi memang masih ada ketimpangan di masyarakat dalam hal keterpenuhan akan kebutuhan energi ini.
“Media massa punya peran besar dalam mengawal dan mengontrol kebijakan pemerintah, termasuk dalam hal energi. Berjejaring dengan DEM Sulut ini tentu hal yang positif untuk memperjuangkan kedaulatan energi tersebut,” ujar Hari didampingi Sekretaris AMSI Sulut Supardi Bado. (joe)