Minahasa Utara, DetikManado.com – Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) kembali menggelar pelatihan jurnalistik dan mengidentifikasi hoaks. Kali ini digelar di SMK Negeri 1 Wori, Rabu (7/12/2022).
Pelatihan ini dibuka secara langsung oleh Kepala SMK Negeri 1 Wori Benny Udung SPd dengan didampingi Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Dominggus Inaka SPd.
“Sebagai SMK apalagi berada di pinggiran Minahasa Utara maka pelatihan kali ini sangat penting untuk pengetahuan serta ketrampilan siswa dalam hal literasi menulis dan juga mengenali dan menangkal informasi hoaks,” ujar Benny Udung.
Dia mengatakan, pelatihan itu juga sebagai bagian dari kemampuan literasi serta penguatan profil pelajar Pancasila bagi siswa.
“Ini penting bagi para siswa, juga terkait dengan kemampuan menulis,” ujar dia.
Benny Udung mengatakan, soal menangkal informasi hoax juga sangat penting bagi para siswa apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Kalau mereka sudah paham maka akan terhindar dari jeratan UU ITE,” ujarnya.
Tampil sebagai pemateri pertama adalah Agustinus Hari, yang membahas tentang Pers dan Jurnalistik.
Dia mengulas terkait sejarah, pengertian dan fungsi pers, wartawan, jurnalis, dan reporter serta jenis-jenis media massa.
“Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Ini diatur dalam pasal 1 ayat 4 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,” ujar Agust Hari.
Dia memaparkan, kegiatan jurnalistik itu meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi di media massa.
“Nah media massa ini terdiri dari media cetak, media elektronik, serta media siber,” ujar Hari yang juga Ketua AMSI Sulut ini.
Pada sesi kedua, Ketua JPS Julkifli Madina membahas tentang Tekhnik Reportase dan Wawancara. Dia mengulas tentang pengertian reportase dan wawancara, serta bagaimana mempersiapkan dan menjalankan reportase serta wawancara.
“Reportase dan wawancara ini penting karena menjadi bagian dari kerja-kerja jurnalistik,” ujar Madina.
Para siswa kemudian diberi kesempatan untuk melakukan simulasi singkat bagaimana tekhnik wawancara yang baik.
Agustinus Hari kembali tampil di sesi ketiga dengan membahas topik tentang Mengidentifikasi dan Menangkal Hoaks. Dimulai dengan pengertian hoaks, jenis-jenis hoaks, serta bagaimana cara menangkalnya.
“Hoaks adalah berita bohong. Ini banyak beredar atau disebar di media sosial,” ujarnya sambil menambahkan, agar para siswa tidak mudah untuk menyebar informasi yang belum teruji kebenarannya.
Pada sesi terakhir tampil kembali Julkifli Madina dengan menyampaikan materi tentang Tekhnik Menulis Berita. Kifli juga mengulas tentang pengertian, jenis, nilai, struktur, dan unsur berita.
“Unsur berita itu dikenal dengan 5W+1H. Yakni what, who, where, when, why serta how. Ini harus ada dalam sebuah berita,” papar Kifli.
Setelah semua materi rampung, para peserta dibagi dalam 4 kelompok serta melakukan simulasi menulis berita pendek terkait kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut. Setelah itu para siswa mempresentasekan berita yang ditulis.
“Kami merasa bangga karena ternyata adik-adik siswa SMKN 1 Wori ini ternyata memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan wawancara serta menulis berita,” ujar Madina.
Dalam sesi terakhir juga diumumkan 3 kelompok terbaik dan 2 peserta terbaik dalam pelatihan jurnalistik siswa tersebut.
Dominggus Inaka SPd saat penutupan merasa senang para siswanya bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan berharap mereka bisa menjadi agen anti hoaks di sekolah. (Yoseph Ikanubun)