Dalam rapat itu juga dibahas tentang ketentuan penyematan pin KBK bagi anggota yang meninggal dunia, juga bentuk penghormatan pada mereka yang berjasa pada organisasi.
Terkait program kerja nantinya akan dibahas pada Raker, namun Iroth yang membidangi Media Center dan Hubmas memberikan beberapa bocoran sekaligus gambaran umum program di bidangnya.
“Bagaimana mengelola arus informasi, siapa dari Pengurus KBK Keuskupan Manado yang berwenang memberikan keterangan resmi, serta sejumlah hal lainnya menjadi perhatian kami di bidang ini,” ujar Iroth.
Menyambung penyampaian tersebut, Koordinator Biro Media Center dan Hubmas Guido Merung menyampaikan, pihaknya akan merampungkan draft program kerja yang akan dibahas dalam Raker nanti.
“Beberapa poin penting antara lain pelatihan mengelola media massa serta media sosial, termasuk meluncurkan website milik KBK Keuskupan Manado,” ujar Guido Merung yang juga Kepala Biro LKBN Antara Sulut ini.
Dalam rapat perdana itu juga, Pastor Moderator KBK Keuskupan Manado RD Damianus Yangko Alo dan kalangan penasehat awam seperti Joseph Th Pati, Joost Tambajong dan Rodrigo Elias ikut memberikan saran, pendapat serta arahan.
“Kita berharap apa yang menjadi pembahasan ini semakin memperkuat peran KBK Keuskupan Manado ke depan,” ungkap Joost Tambajong.
Rapat yang dimulai sekitar pukul 15.30 Wita dan berakhir pukul 18.30 Wita ini dipenuhi nuansa kekeluargaan, meski pembahasan cukup serius dan alot.
Tampak hadir para Pengurus KBK Keuskupan Manado yang berasal dari berbagai paroki serta beragam profesi. Semua hadir dengan komitmen membangun KBK Keuskupan Manado. (Yoseph Ikanubun)