“SIEJ akan bertransformasi menjadi organisasi yang lebih modern, kekinian. Ia harus mendapat kepercayaan anggota, masyarakat, serta para pemangku kepentingan,” jelas Joni.
Melihat kondisi permasalahan lingkungan saat ini, Joni menegaskan berbagai masalah kian serius. Perubahan iklim, polusi, dan kerusakan biodiversitas, belum lagi kenaikan suhu rata-rata bumi yang menurut para ilmuan saat ini telah melewati ambang batas 1,2 derajat.
Ia melanjutkan, kondisi yang demikian telah membuat perubahan iklim menjelma menjadi krisis. Belum lagi dampaknya terhadap semua lini, semua sektor kehidupan.
Jurnalis dan anggota SIEJ khususnya, harus mengarusutamakan isu ini. Jurnalisme tak hidup dalam ruang yang hampa atau sebatas pada sesuatu yang ditorehkan Bill Kovach dalam 9 elemen jurnalismenya.
“Namun jurnalis lingkungan harus mampu bergerak untuk tindakan iklim, menggerakkan penyelamatan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Muara dari jurnalisme itu adalah kemanusiaan,” ucapnya.
RUA yang dihadiri oleh 200 anggota SIEJ dari 24 SIMPUL daerah ini, juga menetapkan lima anggota Dewan Pengawas, masing-masing Andi Fachrizal (kolase.id), Bambang Muryanto (Independen Jurnalis), Irvan Imansyah (CNN Indonesia), Jeckson Simanjuntak (apahabar.com), dan Suriani Mappong dari LKBN Antara Sulawesi Selatan. (Yoseph Ikanubun)