“Bagi saya perjalanan ke luar negeri, Walikota dan Staf ahli, tingkat urgensinya kecil bagi rakyat di tengah krisis ekonomi saat ini,” jelas mantan Ketua Induk UMKM di Indonesia itu.
Dia menyoroti terkait benefit atau outcome apa yang dapat diterima rakyat Tomohon. “Kalau hanya terkesan jalan-jalan menggunakan uang rakyat, sebaiknya ditunda. Apalagi keadaan ekonomi rakyat lagi melemah,” tegas Stefy.
Rakyat saat ini, kata Stefy, butuh kemandirian pangan. Mulai dari beras, daging, dan susu supaya terhindar stunting. Sektor kemandirian pangan ini jauh lebih penting.
Dirinya menilai, perjalanan dinas Walikota Tomohon dan istri ke luar negeri, hanya mengikuti acara seremonial dan tidak substantif dengan kebutuhan rakyat Tomohon saat ini. “Bisa dikata, Walikota dan istrinya memang doyan pelesir,” sebut Stefy.
Stefy menerangkan, Presiden RI Jokowi mendorong kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka pengendalian inflasi yang diikuti ajakan mari berkebun.
Semua itu, lanjut Stefy, mengindikasikan ekonomi di negara termasuk Kota Tomohon tidak dalam keadaan baik-baik saja.
“Maka untuk menghindari dampak inflasi, berbagai kebijakan diupayakan pemerintah. Termasuk gerakan kemandirian pangan di daerah. Itu substantif yang harus diperhatikan, bahkan didorong. Bukan malah pelesir,” sesal Stefy.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tomohon Edwin Roring mengatakan, pihaknya bukan baru sekali meminta para kepala SKPD untuk menyelesaikan berkas-berkas untuk para tenaga kontrak maupun kepala lingkungan dan wakil. Hanya saja, kata dia, hingga saat ini belum ada satu pun yang tuntas.
“Ini tanggung jawab para kepala SKPD. Sudah berulang kali diingatkan, namun masih belum tuntas juga,” kata Edwin kepada wartawan.
Dengan kejadian tersebut, Edwin mengatakan bahwa akan mengevaluasi kepala SKPD yang kinerjanya lambat, sehingga menimbulkan polemik.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon, Miky Junita Linda Wenur (MJLW) mendesak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon agar segera membayar gaji para nakon, pala dan wakil pada Maret 2023 ini.
Menurutnya, hal itu menyusul belum dikucurkannya gaji mereka sejak Januari 2023 ini. Padahal, sudah bulan Maret dan tertata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tomohon tahun 2023.
“Kami minta agar segera dibayarkan pada Maret ini. Kasihan, dari mereka ada yang sudah keluarga dan tentunya ada tanggungan-tanggungan. Lagian, sudah bekerja sejak Januari lalu,” kata MJLW yang juga Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon.
Di sisi lain, Kepala Badan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPPKD) Kota Tomohon Gerardus E Mogi ketika dikonfirmasi menyebut pihaknya sebenarnya sudah siap membayarnya. Hanya saja, hingga saat ini belum ada permintaan pembayaran dari satuan kerja perangkat daerah.
“Kalau sudah ada permintaan melalui berkas yang dimasukkan, kami langsung proses untuk pencairan. Tapi, kalau belum ada, tentunya belum bisa kami bayar,” ucap Gerardus.
Diketahui dari data yang ada, selang Desember 2022 hingga Maret 2023, Walikota Tomohon dan istri sudah melakukan perjalanan dinas luar negeri sebanyak 3 kali.
Perjalanan luar negeri pertama, Walikota Tomohon dan istri dimulai dengan mengikuti pameran dagang Artigiano in Fier di Milan, Italia, 1-12 Desember 2022.
Selanjutnya menghadiri The 134 Rose Parade, Pasadena, Amerika Serikat, 30 Desember 2022- 4 Januari 2023. Kunjungan ke Pasadena Amerika Serikat tertata dalam APBD Kota Tomohon tahun 2023. Terbaru, Walikota dan istri menghadiri Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) di Markas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (8/3/2023).
Dari rilis yang diterima wartawan, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan Jeand’arc Karundeng mengatakan, melalui kegiatan ini kiranya dapat memberikan hal yang positif bagi para perempuan khususnya yang ada di Kota Tomohon dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Penulis: Stefanus Goni
Editor: Richard Fangohoi