Tomohon, DetikManado.com – Hak para kepala lingkungan (Pala) dan wakil, Tenaga Kontrak (Nakon) serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tomohon seperti tidak diperhatikan. Sudah tiga bulan insentif para pihak ini tak kunjung dicairkan.
Salah satu pala di Tomohon Selatan, Kota Tomohon, mengeluh soal keterlambatan gaji yang sudah 3 bulan lamanya.
“Ya, sudah tiga bulan insentif belum cair. Banyak teman-teman saya yang sudah mengeluh,” ujar pala itu, yang tak ingin disebutkan namanya pada Selasa (14/3/2023).
Keluhan selanjutnya datang dari salah satu nakon yang bertugas di SKPD Pemkot Tomohon. Dirinya menyesalkan 3 bulan gaji yang tak kunjung dicairkan.
“Belum dibayarkan, sudah tiga bulan. Apa daya, mau cerita sana sini, takut dicoret dari daftar Nakon,” ungkap dia meminta untuk dirahasiakan identitasnya.
“Anehnya, kita (nakon, red) belum digaji, tapi diminta jalankan program pemerintah untuk belanja di Pasar Tomohon,” lanjutnya.
Tak sampai di situ, keluhan serupa juga datang dari kalangan pejabat di salah satu SKPD. Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima TTP. Dirinya melanjutkan saat ini banyak yang tinggal berharap di TTP.
“Kalau gaji ASN umumnya sudah dijaminkan ke bank. Tapi, TTP belum ada sampai saat ini,” ujar pejabat yang enggan disebut juga namanya.
“Saya berharap pihak yang berwenang segera memproses pencairan dana itu,” lanjutnya.
Namun, di tengah keluh kesah para pala dan wakil, nakon serta ASN di Kota Tomohon itu, Walikota Tomohon, Caroll Senduk terkesan cuek.
Orang nomor satu di Tomohon itu berada di luar negeri bersama Staf Ahli, Jeand’arc Karundeng, yang tidak lain adalah istrinya sendiri dengan alasan untuk hal positif bagi masyarakat Tomohon.
Terkait hal tersebut, Ketua Forum Transparansi (Fortran) Kota Tomohon, Stefy Edwin Tanor menyayangkan sikap Walikota dan Istri yang dinilai cuek terhadap nasib para nakon, pala, dan ASN.
“Ini sangat disayangkan, ketika para pala dan wakilnya serta nakon belum digaji, justru Wali Kota berada di luar negeri. Apa dia tidak memikirkan kesusahan anak buahnya,” tanya Stefy.
Menurutnya, hal tersebut sangat memprihatinkan. Sebab, kata dia, di tengah ekonomi masyarakat sementara lemah, justru Walikota ke luar.
“Harusnya ia (Walikota) menyelesaikan hak dari anak buahnya,” ucap mantan Direktur PDAM Minahasa Selatan (Minsel) ini, Senin (14/3/2023).
Sebenarnya, lanjut dia, kalau insentif pala, gaji nakon dan TTP ASN cair sangat berpengaruh pada ekonomi rakyat Tomohon.
“Mereka bisa berbelanja keperluan di pasar dan lain-lain. Pasti ekonomi di Tomohon bergerak,” terangnya.
Menurut Stefy, kepala daerah yang terlalu sering keluar negeri seharusnya dikaji besar manfaat perjalanan luar negeri bagi rakyatnya.
“Pejabat negara seperti Walikota dan istri yang berstatus ASN harus mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri,” jelas pejuang pembentukan Kota Tomohon itu.
Mungkin, Stefy menyebut, Walikota dan istrinya yang adalah Staf Ahli Walikota Tomohon Bidang Pemerintah sudah mendapatkan izin. Tapi, lanjutnya, urgensi perjalanan luar negeri harus terukur dan dampaknya bagi rakyat.
“Bagi saya perjalanan ke luar negeri, Walikota dan Staf ahli, tingkat urgensinya kecil bagi rakyat di tengah krisis ekonomi saat ini,” jelas mantan Ketua Induk UMKM di Indonesia itu.
Dia menyoroti terkait benefit atau outcome apa yang dapat diterima rakyat Tomohon. “Kalau hanya terkesan jalan-jalan menggunakan uang rakyat, sebaiknya ditunda. Apalagi keadaan ekonomi rakyat lagi melemah,” tegas Stefy.
Rakyat saat ini, kata Stefy, butuh kemandirian pangan. Mulai dari beras, daging, dan susu supaya terhindar stunting. Sektor kemandirian pangan ini jauh lebih penting.
Dirinya menilai, perjalanan dinas Walikota Tomohon dan istri ke luar negeri, hanya mengikuti acara seremonial dan tidak substantif dengan kebutuhan rakyat Tomohon saat ini. “Bisa dikata, Walikota dan istrinya memang doyan pelesir,” sebut Stefy.
Stefy menerangkan, Presiden RI Jokowi mendorong kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka pengendalian inflasi yang diikuti ajakan mari berkebun.
Semua itu, lanjut Stefy, mengindikasikan ekonomi di negara termasuk Kota Tomohon tidak dalam keadaan baik-baik saja.
“Maka untuk menghindari dampak inflasi, berbagai kebijakan diupayakan pemerintah. Termasuk gerakan kemandirian pangan di daerah. Itu substantif yang harus diperhatikan, bahkan didorong. Bukan malah pelesir,” sesal Stefy.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tomohon Edwin Roring mengatakan, pihaknya bukan baru sekali meminta para kepala SKPD untuk menyelesaikan berkas-berkas untuk para tenaga kontrak maupun kepala lingkungan dan wakil. Hanya saja, kata dia, hingga saat ini belum ada satu pun yang tuntas.
“Ini tanggung jawab para kepala SKPD. Sudah berulang kali diingatkan, namun masih belum tuntas juga,” kata Edwin kepada wartawan.
Dengan kejadian tersebut, Edwin mengatakan bahwa akan mengevaluasi kepala SKPD yang kinerjanya lambat, sehingga menimbulkan polemik.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon, Miky Junita Linda Wenur (MJLW) mendesak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon agar segera membayar gaji para nakon, pala dan wakil pada Maret 2023 ini.
Menurutnya, hal itu menyusul belum dikucurkannya gaji mereka sejak Januari 2023 ini. Padahal, sudah bulan Maret dan tertata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tomohon tahun 2023.
“Kami minta agar segera dibayarkan pada Maret ini. Kasihan, dari mereka ada yang sudah keluarga dan tentunya ada tanggungan-tanggungan. Lagian, sudah bekerja sejak Januari lalu,” kata MJLW yang juga Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon.
Di sisi lain, Kepala Badan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPPKD) Kota Tomohon Gerardus E Mogi ketika dikonfirmasi menyebut pihaknya sebenarnya sudah siap membayarnya. Hanya saja, hingga saat ini belum ada permintaan pembayaran dari satuan kerja perangkat daerah.
“Kalau sudah ada permintaan melalui berkas yang dimasukkan, kami langsung proses untuk pencairan. Tapi, kalau belum ada, tentunya belum bisa kami bayar,” ucap Gerardus.
Diketahui dari data yang ada, selang Desember 2022 hingga Maret 2023, Walikota Tomohon dan istri sudah melakukan perjalanan dinas luar negeri sebanyak 3 kali.
Perjalanan luar negeri pertama, Walikota Tomohon dan istri dimulai dengan mengikuti pameran dagang Artigiano in Fier di Milan, Italia, 1-12 Desember 2022.
Selanjutnya menghadiri The 134 Rose Parade, Pasadena, Amerika Serikat, 30 Desember 2022- 4 Januari 2023. Kunjungan ke Pasadena Amerika Serikat tertata dalam APBD Kota Tomohon tahun 2023. Terbaru, Walikota dan istri menghadiri Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) di Markas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (8/3/2023).
Dari rilis yang diterima wartawan, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan Jeand’arc Karundeng mengatakan, melalui kegiatan ini kiranya dapat memberikan hal yang positif bagi para perempuan khususnya yang ada di Kota Tomohon dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Penulis: Stefanus Goni
Editor: Richard Fangohoi