Manado, DetikManado.com – Isu kencang berhembus terkait hasil seleksi program Studi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran (Faked) Unsrat mengalami kebocoran. Selain itu diduga ada upaya intervensi rektor sebelum pengumuman hasilnya keluar.
Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng IPU ASEAN Eng melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Ralfi Pinasang SH MH memberikan tanggapannya. Dia mengatakan, ada empat hal penting terkait hasil seleksi calon PPDS Ilmu Bedah Faked Unsrat periode Juli 2024.
“Yang pertama, Seleksi penerimaan PPDS bagian bedah dilaksanakan sesuai prosedur pada 2-4 Juli 2024 di gedung Swadana RS R D Kandou Manado.
Proses seleksi ini dilakukan oleh tim seleksi bagian bedah dokter spesialis sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Unsrat,” tutur Ralfi Pinasang.
Kedua, hasil seleksi PPDS disampaikan secara tertulis dan bersifat rahasia kepada Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat pada 8 Juli 2024. Selanjutnya, hasil ini diteruskan kepada Rektor Unsrat untuk dibuat surat keputusan rektor untuk diumumkan kepada semua mahasiswa yang mengikuti seleksi melalui website Unsrat.
“Ketiga, pada sekitar 16 Juli 2024, beredar kabar miring tentang dugaan kebocoran dokumen hasil seleksi yang seharusnya bersifat rahasia, ini beredar ke publik dan menyebar ke media elektronik,” ujarnya.
Terkait itu, Rektor Unsrat segera menindaklanjuti dugaan tersebut dengan membentuk tim yang terdiri dari para wakil rektor, untuk mengklarifikasi kepada pimpinan bagian, yaitu Kepala Bagian Bedah dan Kepala Program Studi.
“Hasil klarifikasi menunjukkan tidak ditemukan kebocoran dokumen hasil seleksi calon PPDS Program Studi Ilmu Bedah,” papar dia.
Keempat, pada Selasa 23 Juli 2024, Rektor Unsrat mengambil keputusan berdasarkan hasil klarifikasi tim yang menyatakan tidak ada kebocoran.
Hasil seleksi yang diumumkan melalui Surat Keputusan Rektor pada hari ini sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan hukum.
“Dengan demikian, isu kebocoran dokumen hasil seleksi tidak terbukti dan pelaksanaan seleksi telah dilakukan sesuai ketentuan. Demikian halnya terkait dugaan adanya indikasi intervensi oleh rektor itu juga tidak benar,” tegas Ralfi Pinasang.
Pihak Rektorat Unsrat juga menegaskan bahwa hasil seleksi pada 2-4 Juli yang dilaporkan pada 8 Juli dengan hasil yang diumumkan pada 23 Juli 2024 itu sama persis.
Adapun klarifikasi ini diharapkan dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang terkait proses seleksi PPDS Ilmu Bedah periode Juli 2024.
Hadir dalam jumpa per situ WR 1 Bidang Akademik, Dr Ir Arthur Pinaria MSc, WR 2 Bidang Umum dan Keuangan Dr Ir Royke Montolalu SPi Sc, WR 4 Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr dr Billy J Kepel MMed Sc, dan Humas Unsrat Philep Regar. (yos)