Manado, DetikManado.com – Pemerintah mengucurkan berbagai jenis bantuan melalui skema pembiayaan APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten/Kota. Namun sayangnya tidak semua warga yang bias menerima bantuan ini.
Hal ini dialami Keluarga Sukani – Madina yang tinggal di Kelurahan Paniki Bawah, Lingkungan 1, Kecamatan Mapanget, Kota Manado. Hingga saat ini mereka belum mendapatkan bantuan sebagai warga miskin baik melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), maupun jenis bantuan lainnya.
Keluarga yang tinggal di lahan milik orang ini mendirikan rumah sementara yang berdindingkan tripleks, dan berlantai tanah.
Walaupun mereka tergolong orang tidak mampu yang sudah memiliki KTP dan KK Kota Manado, tetapi bantuan tidak juga didapatkan sampai saat ini.
“Sejak menikah 5 tahun lalu, kami sudah tinggal di sini dan sudah melapor ke Kepala Lingkungan,” ujar Yeni Madina.
Yeni mengaku sudah memiliki KTP dan Kartu Keluarga (KK) sebagai warga Manado. Namun dia heran sampai saat ini tidak termasuk warga kurang mampu sebagai penerima Program Keluarga Miskin ( PKH) maupun yang lainnya.
Dia mengatakan, sehari – hari suaminya bekerja sebagai penjual kopi keliling. Namun pandemi Covid-19 membuat dia tidak bisa berjualan lagi, dan hanya di rumah saja. Sementara Yeni yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dulunya membuka warung kopi di rumah, tetapi dampak Covid-19 sehingga warung itu sudah ditutup.
“Karena sudah tidak ada pembeli yang dating ke warung saya,” tutur Yeni.
Dia mengatakan, tidak memiliki pendapatan lagi saat ini dan hanya bertahan hidup dengan menjual ayam kampung.
“Ayam ini kami pelihara di kebun kecil yang menjadi sumber penghasilan kami sekarang,” ujarnya.
Yeni menambahkan, anaknya saat ini sudah lulus SMP dan akan masuk SMA. Namun karena tidak masuk dalam PKH dan lainnya, sehingga anaknya juga tidak mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah.
“Memang ada bantuan dari Kepala Lingkungan tetapi hanya berupa sembako, tidak berupa BLT atau lainnya,” ungkapnya.
Bantuan sembako itu sudah habis dikonsumsi, dan kini mereka tinggal bertahan hidup dengan hasil kebun. Dia berharap pemerintah bisa memasukan dalam PKH atau program lainnya.
“Sehingga kebutuhan sehari-hari keluarga kami bisa terpenuhi,” ujar Yeni. (joe)