50 Aktivis CU Mototabian Ikut Lokakarya ‘Strategic Planning’ Tahun Buku 2024-2026

Para aktivis CU Mototabian foto bersama dengan fasilitator, Pastor Dr Fredy Rantetaruk Pr, seusai lokakarya ‘Strategic Planning’ Tahun 2024-2026, di Alamanda Resort Tomohon.(Foto: Istimewa)

Tomohon, DetikManado.com – Sedikitnya, 50 aktivis Credit Union (CU) Mototabian mengikuti lokakarya ‘Strategic Planning’ untuk tahun buku 2024-2026, di Rumah Retreat Alamanda Resort, Kota Tomohon selama tiga hari, Jumat s.d Minggu (15 s.d 17 Desember 2023).

Selain 50 aktivis CU Mototabian, lokakarya yang menghadirkan Pastor Dr Fredy Rantetaruk Pr selaku fasilitator ini, juga diikuti oleh sejumlah Dewan Pengurus Paroki (DPP), pemerhati CU Mototabian, serta lima orang pastor dari Keuskupan Manado. Khususnya, dari paroki-paroki di wilayah pelayanan dan pengembangan CU Mototabian.

Masing-masing I Wayan Sugiyarta Pr (Ketua Komisi PSE dan Caritas Keuskupan Manado), Canisius Rumondor MSC (Vikep Kevikepan Stella Maris/Pastor Paroki Kebangkitan Kristus Amurang), Oktorius Lalio Pr (Pastor Paroki Kristus Raja Kotamobagu), Jerry B Torrebellaz Pr (Pastor Paroki St. Fransiskus Xaverius Guaan), dan Alex Tamangendar Pr (Pastor Paroki St. Antonius de Padua Girian).
Pada hari pertama lokakarya, Pastor Fredy memfokuskan materinya pada refleksi dan evaluasi kinerja CU Mototabian dari lima perspektif untuk tiga tahun buku 2021 sampai 2023. Yaitu, perspektif keuangan, anggota, bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran, serta perspektif pemberdayaan.

Kemudian di hari kedua, peserta yang sudah dibagi ke dalam lima kelompok, kemudian melakukan penyusunan dan pembahasan Matriks Perencanaan Pembangunan (MPP) untuk lima bidang, baik di Kantor Pusat (KP) maupun Tempat Pelayanan (TP). CU Mototabian sendiri sudah memiliki tiga TP, masing-masing Kotamobagu, Tompasobaru, dan Bitung (Girian).

Di hari terakhir, Pastor Fredy memandu para aktivis dan peserta lokakarya untuk menyusun secara cermat dan teliti Manual Operasional (MO) Produk dan Pelayanan Tahun Buku 2024. Mulai dari aspek keanggotaan seperti syarat menjadi anggota baru hingga berakhirnya keanggotaan. Selanjutnya aspek simpanan, pinjaman, hingga menyangkut pelayanan non simpan pinjam.

Dalam lokakarya tersebut ditekankan pula tentang pentingnya keberadaan CU Mototabian sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi anggota. Juga disepakati bahwa aspek literasi dan edukasi keuangan bagi seluruh anggota, harus menjadi fokus utama CU Mototabian untuk tiga tahun buku ke depan.(Nicolaus Paath)

Komentar Facebook

Pos terkait