Manado, DetikManado.com – Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini meminta warga yang bermukim di bantaran sungai dan area-area rawan bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulut, agar bersedia direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Hal ini tersebut disampaikan Mensos Risma saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, pasca kunjungannya 2 tahun lalu ke Kota Manado terkait bencana banjir dan tanah longsor.
“Saya 2 tahun jadi menteri, 2 kali juga saya ke sini dengan kasus yang sama, yaitu banjir, longsor dan meninggal. 2021 dulu, awal jadi menteri, saya ke sini, ada korban kalau ngga salah 2 orang. Sekarang, lebih banyak lagi, 5 orang. Terus, tunggu berapa banyak orang lagi yang mau jadi korban?” kata Mensos Risma di Kota Manado, Sulut, Selasa (31/1/2023).
Mensos Risma mengatakan pada Januari 2021 lalu, masa-masa awal menerima amanah sebagai Mensos, dirinya pernah berkunjung ke Kota Manado untuk meninjau bencana serupa dengan dampak yang tidak jauh berbeda daripada bencana yang terjadi saat ini.
Mensos memperingatkan jika hal tersebut tidak diindahkan bukan tidak mungkin dampak yang ditimbulkan lebih parah dan korban berjatuhan akan lebih banyak dari waktu ke waktu. Hal itu dikarenakan kontur tanah yang tidak memadai sebagai tempat bermukim.
“Kalau lihat kontur-kontur lahannya seperti ini, memang itu sangat riskan, ngga layak untuk ditinggali. Jangan karena kita berdalih, apapun alasannya, kemudian ngga mau pindah. Akhirnya, ada korban lagi. Ayolah, apa yang mau kita cari lagi?” ucapnya meyakinkan.
Melalui perbincangan dengan Walikota Manado Andrei Angow, dan beberapa Forkopimda, dirinya mengimbau Pemkot Manado sedianya telah menyiapkan hunian bagi warga Manado yang tinggal di area rawan bencana banjir dan tanah longsor.
“Setelah saya berdiskusi dengan Pak Wali terkait bagaimana mereka yang kondisi rumahnya berbahaya, itu (Pemkot) sudah siapkan tempat, ada 3.000 unit,” kata Mensos.
Risma menjelaskan terlepas dari faktor apapun yang melatarbelakangi warga enggan pindah ke hunian tersebut, dirinya menginginkan warga tetap utamakan keselamatan.
“Yang utama, yang harus kita pikirkan adalah keselamatan. Keselamatan itu di atas segala-galanya. Kalau tidak antisipasi dari sekarang, kemudian terjadi musibah, semuanya bisa habis seketika,” ujar Mensos RI tersebut.