Manado, DetikManado.com – Program Studi (Prodi) Filsafat, Sekolah Tinggi Filsafat-Seminari Pineleng, mengadakan Diskursus Filsafat Online dengan pemateri Johanis Ohoitimur, dengan tema Diskursus Filsafat : Hakekat dan Relevansinya, Jumat (19/02/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan via Daring ini, diikuti para Dosen, Mahasiswa dan Alumni STF-SP dengan moderator Barnabas Ohoiwutun serta Master Ceremony (MC), yakni Leonardus ZE.
Adapun materi dalam Diskursus ini, yakni mengenai Kompleksitas Berfilsafat dan Filsafat, yang kedua yaitu berfilsafat tentang apa? serta dunia pengalaman sebagai medan berfilsafat dan dibagian akhir tentang metode berfilsafat : abduksi dan interpretasi serta manfaat berfilsafat.
Johanis Ohoitimur menuturkan sesi Diskursus Filsafat Online ini merupakan salah satu Program Kerja dari Prodi Filsafat STF-SP yang terdiri dari beberapa bagian dan akan diadakan setiap bulan.
“Pada bulan Februari ini, telah dibuka sesi Diskursus ini dengan materi Pengantar Filsafat,” terangnya.
Hal senada dikemukakan oleh Barnabas Ohoiwutun mengingat pemahaman yang menyeluruh dan mendalam hanya diketahui oleh kalangan yang menekuni studi Filsafat secara formal dan informal, maka Studi Filsafat Online yang diadakan oleh STF-SP ini penting untuk disimak oleh kalangan yang tidak menekuni studi ini.
”Dengan diadakannya Seri Studi Filsafat ini, kiranya masyarakat luas dapat mengaksesnya melalui You-Tube dan dapat mempelajari apa itu Filsafat. Dalam hal ini, Filsafat tidak dipelajari atau didalami oleh kalangan masyarakat yang Studi Khusus Filsafat, tetapi semua elemen masyarakat dapat menekuninya.” bebernya.
Ketua STF-SP Gregorius Hertanto Dwi Wibowo mengatakan pihaknya harus memperkenalkan Filsafat dan hadir untuk mendidik masyarakat untuk mendalami pandangan dan pemahaman yang tepat.
“Agar masyarakat dapat berpikir kritis dan menyelesaikan persoalan-persoalan sosial mereka.” kata Hertanto.
Sementara itu, Sekretaris Prodi Filsafat STF-SP, Timotius Ata Leu Ehak, menjelaskan studi ini penting agar masyarakat dapat mendalami dan memelajari Filsafat serta membentuk cara berpikir yang logis, sistematis, fundamental, koheren dan holistik demi menyikapi hidup mereka.
“Masyarakat harus punya pandangan yang tepat untuk persoalan hidupnya. Baginya, Filsafat bermanfaat dan relevan bagi kehidupan manusia,” kunci Ehak.(tr-02)