Fajar Alfian mengatakan, kuncinya ada di servis, kombinasi servis yang digunakan saat tertinggal itu menjadi senjata efektif untuk meraih poin demi poin.
“Servis pendek, servis panjang dan servis drivenya kami yakinkan lagi,” ujarnya.
Dia mengatakan, gim kedua lawan bermain sangat baik di awal-awal, pertahanan mereka luar biasa, beberapa kali menyulitkan dengan serangan baliknya.
“Kami merasa di sini kami bisa bermain lebih enjoy. Tapi walau sudah masuk final, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri,” ujarnya.
Di final peluangnya 50:50, karena keduanya pernah menang lawan mereka, pernah kalah juga.
“Lawan bermain sangat baik di turnamen kali ini, semoga besok kami bisa mengungguli mereka,” tuturnya.
Sementara itu, Muhammad Rian Ardianto mengatakan, torehan all Indonesian final di tunggal putra tentunya menambah motivasinya di laga tersebut.
“Kami mau juga mempersembahkan gelar All England untuk Indonesia. Jadi besok kami mau berusaha maksimal,” ujarnya. (yos)