Kemudian, Dicky juga menyarankan masyarakat harus tetap cerdas berbelanja dengan membeli keperluan yang memang sangat dibutuhkan saja dengan jumlah yang cukup selama jangka waktu tertentu yang rasional pula atau sesuai kemampuan.
Dicky mengimbau agar masyarakat tidak membeli secara berlebihan dan tidak egois karena orang lain juga membutuhkan keperluan yang sama untuk bertahan dalam menghadapi wabah COVID-19.
“Buatlah daftar belanja untuk pastikan barang yang dibutuhkan terbeli, dan beli sesaui rencana. Ingat bukan hanya Anda yang butuh, jadi berbagilah dengan yang lain,” kata dia.
Dicky menilai kondisi wabah COVID-19 yang terjadi di Indonesia dan seluruh dunia membuat masyarakat melakukan “panic buying” dengan memborong berbagai barang yang diperlukan. Akibat dari kepanikan masyarakat dalam membeli tersebut, beberapa barang seperti masker yang termasuk alat pelindung diri untuk petugas kesehatan menjadi langka dan harga jual yang melambung.
Di Indonesia, kata Dicky, barang seperti masker dan hand sanitizer langka dan harganya melambung di pasaran. Masyarakat juga sempat membeli banyak kebutuhan pokok untuk mengantisipasi dampak wabah COVID-19 di Indonesia. (joe)