Manado, DetikManado.com – Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengajak semua pemangku kepentingan duduk bersama mencari solusi masuknya virus flu babi Afrika atau ‘African Swine Fever’ (ASF) di Sulawesi Utara.
“Kalau ada laporan bahwa ASF sudah masuk, ini perlu kerja sama, sinergi antara semua pemangku kepentingan untuk memastikan dan menyatakan status itu,” kata Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja Sama dan Informasi Perkarantinaan, Barantan, Junaidi di Manado, Senin (13/08/2023).
Lanjutnya, manakala semua pihak duduk bersama, maka akan memunculkan solusi kebijakan untuk meminimalisasi karena Sulawesi Utara atau Manado termasuk paling banyak populasi ternak babi.
“Beternak babi itu merupakan salah satu penghasilan atau mata pencaharian warga Sulawesi Utara,” ujarnya.
Menurut dia, harus diidentifikasi terlebih dahulu agar seluruh pemangku kepentingan termasuk otoritas veteriner di bawah kepemimpinan pak gubernur dilibatkan perangkat daerah terkait menjaga pintu-pintu masuk dan keluar ternak ini.
“Saya yakin kalau ini bisa kita atasi cepat, kita bisa menjaga agar tidak sampai pada ambang merugikan secara ekonomi. Bahwa itu sudah terlanjur masuk paling tidak kita bisa menjaga agar tidak merugikan populasi ambang ekonomi,” ujarnya.
Penyakit ASF tersebut cepat sekali merebak dan endemis, bila ternak babi sudah terserang virus persentase kematian bisa sampai 100 persen atau bisa menghabiskan populasi.
Pada tahun 2018-2019 saat masih menjabat Kepala BKP Manado, waktu itu diambil inisiatif termasuk mengikutsertakan media melakukan sosialisasi secara komprehensif terutama di bandara di Bandara Sam Ratulangi.