Berburu Takjil di Masjid Al-Muhajirin Paniki Bawah, Balapis dan Es Cendol Paling Laris

kantin Ramadan di depan Masjid Al-Muhajirin, Perumnas Paniki Dua, Kecamatan Mapanget. (foto : Dok. DetikManado)

MANADO, DetikManado.com – Berburu takjil menjadi aktivitas rutin sebagian warga muslim Kota Manado, jelang berbuka puasa di bulan suci Ramadhan.

Salah satu tempat jajanan takjil yang banyak dikunjungi warga, yaitu kantin Ramadan di depan Masjid Al-Muhajirin, Perumnas Paniki Dua, Kecamatan Mapanget.

Bacaan Lainnya

Dari panataian DetikManado.com, Jumat (10/05/2019) sore, saat lapak mulai dibuka, puluhan masyarakat mulai berdatangan mencari kebutuhan yang cocok untuk menu berbuka puasa.

Lapak yang dibuka mulai pukul 15.00 hingga 17.30 wita ini, menyediakan beragam kue khas seperti kue lapis, panekuk, cucur, lampu-lampu, apang, kuekuk, donat, susen, cantik manis, bolu, lalampa dan nogosari serta gorengan tahu isi dan bakwan jagung. Kue-kue tersebut dijual dengan paket harga Rp. 5.000 per 3 buah.

Selain kue, tersedia juga buah segar, kolak kacang ijo, es palubutung dan es cendol, dimana jajanan ini dijual dengan harga Rp. 10.000 per bungkus.

Sedangkan untuk ikan dan sayur masak, juga tesedia di tempat ini, pedagang menjual sayur dengan harga paling rendah Rp. 5.000 per paket, dan ikan harganya bervariasi, mulai dari Rp. 10.000 hingga Rp. 40.000 per paket.

“Saya sudah berjualan disini sekitar 5 tahun, dari beberapa menu, yang paling banyak di buru pembeli yaitu ec cendol dan balapis atau kue lapis,” tutur Ibu Lakodi, salah seorang penjual di tempat tersebut.

Sementara itu salah satu pengurus Masjid Al-Muhajirin, Muhammad Ruslan Essa, mengatakan kantin Ramadhan tersebut pertama digagas pada tahun 2003 silam.

“Awalnya remaja masjid memulai dengan jualan buku dan majalah pada tahun 2002, kemudian tahun berikutnya Jemaah memberi ide mebuat kantin Ramadhan yang berlanjut terus sampai sekarang,” jelas Ruslan.

Ruslan juga menambahkan, para penjual merupakan Jemaah masjid tersebut, dimana dari hasil jualan, usai berjualan mereka menyisihkan infaq untuk pembangunan masjid.

Menariknya, di kantin Ramadhan ini bukan hanya warga muslim saja yang datang membeli, beberapa penduduk non muslim juga turut berburu jajanan khas bulan puasa tersebut. (dm)

Komentar Facebook

Pos terkait