“Keindahan laut di Likupang tidak kalah bagusnya dan bahkan di beberapa spot kita memiliki keunikan-keunikan yang tentunya dimiliki oleh beberapa daerah di Sulut termasuk di Bitung,” katanya.
Pengembangan pariwisata secara digital juga dilakukan melalui film dengan membangun kerjasama dengan beberapa produser film serta beberapa instansi yang bergerak di bidang digital. Dalam film diatur agar Likupang sebagai DPSP bisa terekspos.
“Jadi Likupang tidak hanya diketahui masyarakat Sulut atau masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat internasional,” bupati memaparkan.
Pemerintah Kabupaten Minut juga membangun komunikasi dengan pemerintah DKI Jakarta dengan meminta untuk diberikan ruang atau space agar bisa mempublikasi Likupang sebagai DPSP ke ibu kota Negara. Apalagi masih banyak orang yang tidak mengetahui pasti dimana Likupang itu berada.
“Karena di beberapa kesempatan kami pernah mendapatkan suatu situasi dimana mereka merasa bahwa Likupang itu ada di Kupang (NTT). Nah ini merupakan suatu hal yang tragis juga dan sesuatu yang perlu kita challenge bagi kita untuk bisa kita sosialisasikan Likupang ini ada di Kabupaten Minut dan di Sulut agar persepsi itu tidak salah,” terang Ganda.
Bupati juga menjelaskan sedang mengakselerasi sasaran digitalisasi di Minut dengan menyusun road map digitalisasi dengan dibantu oleh Kementerian Kominfo yang beberapa waktu lalu sudah melakukan kunjungan ke lapangan, serta melakukan evaluasi-evaluasi apa saja yang perlu diperbaiki.
“Ini sangat membantu untuk mengangkat Kabupaten Minut yang memiliki Likupang sebagai DPSP agar bisa tersosialisasi secara digital,” pungkas Joune Ganda.(ml)