Manado, DetikManado.com – Museum Kodam XIII Merdeka salah satu tempat yang menyimpan catatan sejarah perjuangan bangsa dari zaman kemerdekaan RI, hingga liku-liku TNI memadamkan sejumlah pemberontakan di Bumi Ibu Peritiwi Indonesia.
Secara umum, museum yang terletak di Jalan Bethesda, tepatnya di depan RSUD Ratumbuysang Kota Manado ini juga terbuka untuk umum dan mudah dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan.
Memasuki gedung museum, nampak tiga buah patung tokoh tentara, Letkol A G Grmbong, Mayor Daan Mogot, dan Kapten Piere Tendean. Dan juga terpampang foto-foto buram yang menjadi catatan sejarah.
Tidak hanya itu, dari luar gedung museum juga terdapat patung berukuran besar dari Pahlawan Nasional asal Sulut yaitu Robert Wolter Mongisidi.
Kepada DetikManado.com, Sersan Kepala Felix Ulaen, personel Kodam XIII/Merdeka, sosok yang menjaga sekaligus penanggungjawab museum kemerdekaan ini mengatakan, tujuannya mengumpulkan barang-barang yang menjadi bukti sejarah peran kemerdekaan. “Terus sejarah permesta termasuk pahlawan nasional yang kebanyakan pahlawan dari Sulut,” jelas Felix, Jumat (22/11/2019).
Dikatakannya, agar museum tetap terjaga, tindakan yang harus dilakukan yaitu, sebagai badan pengumpul keterangan pihaknya selalu merawat dan menjaga barang-barang yang ada. “Dan untuk masyarakat yang ingin sumbangsih barang-barang yang bersifat sejarah, maka akan kita terima, kita amankan dan kita museumkan di sini,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, benda yang bernilai sejarah yang ada di dalam museum ini, salah satunya adalah radio. “Di mana radio ini digunakan pada masa perang kemerdekaan khususnya di Sulut,” jelasnya.
Felix juga menambahkan, di zaman sekarang museum itu sangat berguna karena dengan adanya museum sekiranya semua bisa mengenal bagaimana sejarah-sejarah perjuangan. “Mulai dari ABRI hingga rakyat yang merebut kemerdekaan sampai sekarang, tujuannya kita tinggal mengisi kemerdekaan dengan moral-moral melalui sejarah ini,” tandasnya.
Untuk kunjungan wisatawan ke museum, dikatakannya, di akhir-akhir ini wisatawan masih sedikit yang berkunjung, karena di zaman sekarang itu anak-anak berbeda dibandingkan dengan anak-anak dulu. (ali)