Terkait ibadah, Untu juga memberikan imbauan kepada umat. “Kita menjaga kerohanian kita, supaya tetap baik, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan iman di semua tingkatan kelompok teritorial dan kategorial. Tetapi apabila anda merasa kurang sehat, khususnya dengan kondisi yang gampang dicurigai sedang terkena virus corona, sebaiknya tetap tinggal di rumah saja sambil melaksanakan doa pribadi,” tuturnya.
Penggunaan air suci tetap disediakan pada tempatnya pada wadah yang bersih dan secara teratur diganti dan dibersihkan oleh petugas gereja. “Siapa saja yang merasa tidak nyaman menggunakannya, silahkan tidak menggunakannya,” kata Uskup Untu.
Selain itu, tentang salam damai, untuk menjaga suasana hati yang berbeda-beda dari orang-orang yang ada di sekitar kita sepanjang kegiatan ibadat berlangsung, baiklah salam damai dinyatakan bukan dengan berjabatan tangan, tetapi cukup dengan menundukkan kepala dengan tangan terkatup. “Penghormatan salib pada ibadah Jumat Agung secara individual bisa tetap dilakukan, tetapi tidak sambil mencium salib, melainkan hanya dengan menundukkan kepala dengan tangan terkatup atau dengan cara lain yang dibicarakan dan disepakati di lingkungan paroki,” ungkap Untu.
Untu menegaskan, kebijakan-kebijakan lain di tingkat paroki dan kelompok basis lainnya, sejauh mungkin tidak menimbulkan skandal iman di tengah umat, harap dikomunikasikan dengan jelas kepada semua pihak yang berkepentingan. “Mari kita tetap bersatu dalam doa untuk keselamatan seluruh umat manusia dari ancaman virus corona,” tutupnya. (rf)