Talaud, DetikManado.com – Dampak pandemi virus corona (Covid-19) jelas terasa bagi masyarakat. Tidak hanya pada aspek ekonomi dan sosial, melainkan juga kegiatan peribadatan atau keagamaan.
Salah satunya pelayanan jemaat di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulut. Seorang pemimpin jemaat Gereja Masehi Injili Talaud (Germita), Pendeta Crispin Larunsedu STeol berbagi pengalaman tentang pelayanan kepada jemaat Germita di tengah pandemi Covid-19.
Pendeta Larunsedu mengatakan, situasi dan respon masyarakat beragam terkait pandemi Covid-19.
“Ada yang takut, cemas, khawatir, juga yang menyikapinya dengan santai. Mungkin juga peduli, tetapi berusaha berpikir positif, sambil terus mendengar anjuran pemerintah untuk tetap menjaga kesehatan, social dan physical distancing,” ungkapnya, Selasa (14/04/2020), melalui aplikasi pesan singkat.
Sikap Germita, kata Larunsedu, jelas lewat surat penggembalaan yang dikeluarkan sebanyak 2 kali, bertujuan mengimbau dan mengajak jemaat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Dan kemudian Germita mengambil kesimpulan untuk melaksanakan semua jenis ibadah di rumah-rumah jemaat. Semua itu dilakukan gereja untuk bersama berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Larunsedu yang telah melayani jemaat selama 12 tahun di Germita.
Proses pelayanan tetap berjalan, meskipun ada beberapa yang dibatasi dalam peribadatan di tiap-tiap rumah jemaat, seperti tidak berjabat tangan sesama jemaat. Selain itu, jika ada hal-hal mendadak yang harus dirapatkan oleh pimpinan jemaat, cukup beberapa orang dengan mematuhi aturan physical distancing.
Lalu, bila ada pengumuman, disampaikan lewat pengeras suara atau media sosial yakni Facebook, WhatsApp dan lain-lain.