Manado, DetikManado.com – Dampak dari pandemi Covid-19 dirasakan organisasi intra dan ekstra kampus. Imbas dari Covid-19 ini mempengaruhi proses perekrutan anggota baru, salah satunya proses pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Meski begitu, KAMMI Komisariat Ulil Absor dan Komisariat Biharul Ulum tetap melaksanakan kegiatan pengkaderan di Aula Masjid Al-Mubasysyirin Kleak, Kecamatan Malayayang, Manado, Sulut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KAMMI Manado Muhamat Fahri Dawila menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 KAMMI memang kesulitan dalam menjalankan roda organisasi, mulai dari tingkat Nasional, wilayah, daerah hingga komisariat-komisariat.
“Apalagi di komisariat. Ini saja peserta yang mengikuti pengkaderan kami batasi tidak bisa melebihi dari 50 orang agar terhindar dari kerumunan,” ungkap Duwila, Sabtu (21/11/2020).
Ia menambahkan, pengkaderan ini mengikuti standar aturan penerapan yang dianjurkan pemerintah, agar seluruh panitia dan peserta pelaksana terhindar dari Covid-19 yang tidak menambah klaster baru.
“Mulai dari pintu masuk aula, kami menyiapkan tempat cuci tangan, menyuruh memakai masker hingga tempat duduk peserta, kami atur agar tidak berdempet-dempetan,” tutur Duwila.
Lebih jelasnya ia mengatakan, semua aturan Protokol kesehatan sudah dilakukan guna terlaksananya kegiatan pengkaderan ini agar roda organisasi tetap berjalan.
Karena pengkaderan adalah jantung organisasi, ketika tidak dilaksanakan pengkaderan maka tidak akan ada regenerasi kader untuk menjalankan roda organisasi.
Sekedar informasi, kegiatan pengkaderan dua komisariat KAMMI itu dilakukan sejak Sabtu, 21 November 2020 hingga Minggu, 22 November 2020. (tr-01)