Manado,DetikManado.com -Berbagai elemen masyarakat Sulawesi Utara bersama Forkopimda Sulut melaksanakan kegiatan doa bersama dengan tema ‘Mari Ciptakan Kerukunan dan Situasi Kondusif di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Torang Samua Basudara’,di Taman Berkat-Godbless Park Kota Manado,Selasa (28/11/2023)sore.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Jan de Fretes, perwakilan Forkopimda Sulut, para PJU Polda Sulut, Kakanwil Kemenag Sulut H. Sarbin Sehe, Sekretaris Daerah Sulut Steve H. A. Kepel, Ketua FKUB Sulut, Ketua MUI Sulut, jajaran Pemerintah Kota Manado dan Kota Bitung, para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta mahasiswa, pelajar dan elemen masyarakat yang hadir sekitar 300 orang.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pendeta Lucky Rumopa mengatakan doa bersama ini guna mempererat masyarakat dan elemen agama untuk menciptakan kedamaian.
“Karena semua agama mengajarkan damai bukan kekerasan,”ujar Rumopa.
Terlebih menyikapi persoalan antara Israel dan Palestina,yang dimana FKUB Sulut juga mengecam pertikaian yang terjadi terlebih lagi memakan korban anak-anak dan perempuan.
“Itu juga Yang terjadi di Bitung yang memakan korban sehingga kami berharap jangan terprovokasi lagi,”jelasnya.
Menurutnya,apa yang terjadi di Bitung membutuhkan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat yang melibatkan Forkopimda setempat.
“Doa bersama ini memanggil kesadaran bersama agar Sulut semakin aman dan damai,”jelasnya.
Upaya FKUB Sulut kedepannya meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi kembali agar mereka lebih meningkatkan dialog antar umat beragama.
“Karena saya tahu FKUB Bitung memiliki potensi yang luar biasa dan mudah-mudahan peristiwa ini menjadi cermin untuk introspeksi diri untuk lebih meningkat dialog,”terangnya Rumopa.
Saya sangat bersyukur dengan adanya doa bersama ini untuk menciptakan suasana rukun dan damai di Sulawesi Utara.
“Karena memang Torang Samua Basudara untuk itu diharapkan semua pihak untuk bagaimana kita menjaga perdamaian dan toleransi,”terangnya.
Dengan adanya kejadian di Bitung,nilai kerukunan akan menurun di Sulut sehingga bagaimana kita mengangkat kembali citra Sulut yang merupakan Provinsi yang terukun di Indonesia.
“Kepada seluruh lapisan masyarakat dengan latar belakang Suku,Agama dan Ras,mari kita menjaga saling tenggang rasa dengan membina dan menjaga persatuan dan kesatuan yang sudah kita galang dari sejak dulu,”pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan orasi perdamaian oleh sejumlah tokoh agama dan tokoh adat, dan dilanjutkan dengan doa bersama dipimpin oleh 6 tokoh agama yakni Kristen, Islam, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu.(ml)