“Bahan ini mereka gunakan untuk membuat baju, hiasan natal. Ada juga pemanfaatan pekarangan sekolah menjadi dapur hidup dan apotek hidup,” papar Ransulangi.
Dia mengatakan, tujuan dari kegiatan Gelar Karya P5 itu adalah setelah tamat sekolah nanti, anak-anak bisa mandiri, berwirausaha, sehingga anak-anak tidak lagi menganggur.
“Karena mereka sudah mempunya skil, dan punya kemampuan yang bisa mereka olah untuk bermanfaat bagi diri sendiri dan orang banyak,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Vecky Pangkerego mengatakan, melalui Gelar Karya P5 ini muncul inovasi dan kreasi dari para siswa SMKN 3 Manado. menurutnya, kalau bicara proyek bukan nanti P5, tapi sudah ada pada masing-masing konsentrasi.
“Ini sebenarnya bukan hal baru di SMK, ada kolaborasi mata pelajaran produktif yang diterapkan,” ujarnya.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan siswa dengan membuat produk dengan bahan lokal menjadi bekal bagi mereka untuk setekah menyelesaikan studi nanti.
“Dengan skil yang ada, para siswa sudah bisa berwirausaha dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal,” ujarnya.
Menariknya, dalam Gelar Karya P5 ini juga ditampilkan beragam kesenian tradisional mulai dari Maengket, Kabasaran, Masamper, Kabela, peragaan busana yang menggunakan bahan kertas koran dan plastik, hingga tari kreasi baru. (Yoseph Ikanubun)