Bapa Suci mengatakan, manusia harus melakukannya, tanpa kesombongan, pemaksaan, atau perhitungan, tetapi dengan energi yang lahir dari kesetiaan terhadap kebenaran yang diajarkan Roh.
“Kita tidak menyerah, namun tanpa kenal lelah berbicara tentang perdamaian kepada mereka yang menginginkan perang, berbicara tentang pengampunan kepada mereka yang ingin membalas dendam, berbicara tentang sambutan dan solidaritas kepada mereka yang menutup pintu dan mendirikan penghalang,” papar Paus Fransiskus.
Paus asal Argentina ini melanjutkan, berbicara tentang hidup bagi mereka yang memilih kematian, untuk berbicara tentang rasa hormat kepada mereka yang suka mempermalukan, menghina dan menolak. Berbicara tentang kesetiaan kepada mereka yang ingin memutuskan segala ikatan.
“Kita harus menyerahkan diri kita kepada Roh Kudus, bukan kepada dunia,” ujarnya.
Paus mengakui jalan yang berliku dan menanjak menuju perdamaian, persaudaraan, dan solidaritas, namun meyakinkan bahwa manusian tidak sendirian. Bahwa dengan bantuan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya, manusia dapat berjalan bersama dan menjadikan jalan itu semakin baik.
“Mari kita semua untuk memperbaharui iman kita di hadapan Roh Kudus, yang ada di sisi kita dan menghibur kita, untuk mencerahkan pikiran kita, memenuhi hati kita dengan rahmat, membimbing langkah kita dan mengabulkan doa kita,” papar Paus Fransiskus. (yos)