Manado, DetikManado.com – Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) menggelar pemilihan pengurus baru periode 2023-2025 bertempat di Sekretariat Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulut, Sabtu (4/2/2023).
Dalam pemilihan pengurus JPS itu, Julkifly Madina (infosulut.com) terpilih sebagai ketua, dan Ronald Sondakh (sulutekspres.com) terpilih sebagai sekretaris. Sedangkan untuk posisi bendahara ditempati oleh Mikael Labaro (detikmanado.com).
Proses pemilihan berjalan alot dan penuh dinamika, sistem voting secara tertutup dilakukan untuk memilih ketua. Dalam voting tertutup itu, Julkifli Madina meraih 6 suara dari 8 anggota JPS yang hadir. Sedangkan dua suara lainnya diraih oleh Agustinus Hari (1) dan Yoseph E Ikanubun (1).
Selanjutnya dilakukan pemilihan sekretaris melalui voting tertutup. Mikael Labaro sebenarnya unggul dalam pemiluhan ini, namun dia mengundurkan diri. Dilakukan kembali voting tertutup untuk memilih sekretaris, dan terpilih Ronald Sondakh dengan 4 suara, disusul Felly Taung (2), Dion Lande (1) dan Agustinus Hari 1 suara.
Setelah Madina dan Sondakh terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris JPS Periode 2023-2025, peserta kemudian secara aklamasi memilih Mikael Labaro sebagai bendahara.
“Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mempercayakan kami sebagai pengurus JPS Periode 2023-2025. Ke depan kita akan bekerjasama menjalankan sejumlah program,” ujar Madina didampingi Sondakh dan Labaro.
Madina memaparkan, garis besar program kerja yang akan dijalankan ileh JPS adalah terkait dengan pelatihan eksternal seperti pelatihan jurnalistik di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Selain itu juga ada pelatihan bagaimana menangkal hoaks.
“Program ini sudah dijalankan sejak tahun 2019 silam, sempat terhenti selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19, dan sejak 2022 mulai kembali dilaksanakan,” tutur Kifly, sapaan akrab Kontributor Radio KBR 68H Jakarta ini.
Terkait pelatihan jurnalistik dan menangkal hoaks, dia mengatakan, modul serta materi-materi yang akan dibawakan di sekolah-sekolah sudah disusun oleh tim penyusun modul JPS.
Tim ini terdiri dari Agustinus Hari dan Yoseph E Ikanubun, keduanya merupakan trainer jurnalistik sekaligus pemegang sertifikat kompetensi wartawan utama dari Dewan Pers.
“Modul dan materi pelatihan ini sudah disusun kembali, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan audiens di sekolah-sekolah,” ujar Kifly.
Dia mengatakan, pelatihan tersebut akan dilakukan secara berjenjang mulai pelatihan dasar dan pelatihan lanjut. Tak hanya teoritis, namun peserta nantinya diberikan praktek wawancara, menulis berita, menangkal hoaks, serta mengelola media online.
“Kami sudah menyusunnya dalam modul pelatihan, dan akan diterapkan nanti,” ujarnya.
Selain pelatihan eksternal, kata Kifly, untuk meningkatkan kapasitas anggota JPS maka pihaknya mendorong semua anggota agar bisa mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar oleh lembaga-lembaga penguji dari Dewan Pers.
“Ini program internal untuk kapasitas anggota JPS yakni mengikuti UKW, karena saat ini wartawan diwajibkan mengikuti uji kompetensi,” katanya.
Kifly menambahkan, selain itu nantinya akan ada program diskusi internal untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan dalam meliput isu-isu di bidang pendidikan. Sehingga bisa menjadi kontribusi JPS dalam membangun pendidikan di Sulut.
“Ini sesuai dengan fungsi pers sebagai media informasi, edukasi, serta melakukan kontrol sosial terkait berbagai kebijakan termasuk di bidang pendidikan,” ujar Kifly memungkasi. (Mikael Labaro)