Presiden dalam pidatonya itu juga mengajak semua lembaga negara untuk bersinergi dalam menyelesaikan tugas sejarah. Capaian yang telah diperoleh masing-masing lembaga hendaknya dijadikan modal bersama untuk menghadapi tantangan di masa mendatang. “Saya mengajak semua lembaga negara untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita. Mendukung lompatan-lompatan kemajuan untuk mengentaskan kemiskinan, menekan ketimpangan, dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” ucapnya.
Seiring dengan hal itu, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia memiliki Pancasila sebagai fondasi yang menjadikan negara tetap berdiri kokoh hingga dapat merayakan 74 tahun Indonesia merdeka. Dengan Pancasila pula, bangsa Indonesia mampu menghadapi perbedaan dan terpaan badai sejarah serta menjadikan Indonesia sebagai rumah besar kita bersama.“Di rumah Pancasila ini kita hidup rukun tanpa dibeda-bedakan latar belakang agama, asal-usul suku, perbedaan ras, maupun golongan. Rumah besar Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk semua. Ruang hidup bagi seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Dalam rumah besar ini semua anak bangsa bisa berkarya, bisa bergerak, dan bisa berjuang untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita kita bersama,” kata Presiden.
Mengakhiri pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR tahun 2019, Kepala Negara menyampaikan keyakinannya bahwa dengan berpegang teguh pada persatuan berlandaskan Pancasila, Indonesia akan tetap berdiri kokoh dan siap menghadapi berbagai tantangan. “Saya yakin seyakin-yakinnya, dengan berpegang teguh pada semangat persatuan Indonesia, rumah besar kita tidak akan runtuh, tidak akan ambruk, tidak akan punah, tetapi justru berdiri tegak. Bukan hanya untuk 100 tahun, 500 tahun, tapi insyaallah untuk selama-lamanya,” kata Presiden.(joe)