Kanwil Kemenkumham Sulut Beri Penyuluhan Hukum di SMA Kristen 1, dan SMK Kristen 2 Tomohon

Penyuluhan hukum yang digelar oleh Kanwil Kemenkumham Sulut ini bertempat di SMAS Kristen 1 Tomohon dan SMKS Kristen 2 Tomohon. (Foto: Humas Kanwil Kemenkumham Sulut)

Tomohon, DetikManado.com – Untuk memberikan pemahaman terkait norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Kanwil Kemenkumham Sulut melalui Tim Penyuluh Hukum bagi para siswa di dua sekolah.

Penyuluhan hukum yang digelar oleh Kanwil Kemenkumham Sulut ini bertempat di SMAS Kristen 1 Tomohon dan SMKS Kristen 2 Tomohon, Senin (13/5/2024).

Bacaan Lainnya

Di SMAS Kristen 1 Tomohon, yang menjadi narasumber yaitu Penyuluh Hukum Ahli Muda Rosdiana Felty Siregar, dan Penyuluh Hukum Ahli Pertama Rindra Faradissa. Sedangkan di SMKS Kristen 2 Tomohon yang menjadi narasumber yaitu Penyuluh Hukum Ahli Muda Muhammad Syachrul dan Penyuluh Hukum Ahli Pertama Jhon Tobiling.

Dalam kesempatan itu, Tim Penyuluh Hukum menyampaikan pengertian dan syarat Perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Penyuluhan hukum yang digelar oleh Kanwil Kemenkumham Sulut ini bertempat di SMAS Kristen 1 Tomohon dan SMKS Kristen 2 Tomohon. (Foto: Humas Kanwil Kemenkumham Sulut)

Mereka menjelaskan bahwa undang-undang terbaru mengatur syarat usia perkawinan yaitu minimal 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan.

“Kerugian yang diakibatkan oleh perkawinan dini antara lain putus sekolah, kehilangan kesempatan meniti karir, kesulitan beradaptasi secara psikologis, kesulitan beradaptasi menjadi orangtua,” beber tim.

Tim Penyuluh menganjurkan agar para siswa untuk terus semangat menempuh ilmu, menggapai cita-cita dan kesuksesan sebelum melakukan perkawinan sehingga tercapailah tujuan perkawinan yaitu membentuk keluarga bahagia dan kekal.

Selain itu, Tim Penyuluh juga menjelaskan mengenai Bullying. Dalam hal ini, Tim Penyuluh memberikan beberapa contoh efek dari bullying bagi para korban seperti kesehatan mental dan gangguan kecemasan, juga sanksi bagi para pelaku bullying. (yos)

Komentar Facebook

Pos terkait