Amurang, DetikManado.com – Sejunlah sekolah di DKI Jakarta sudah memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada, Senin (30/8/2021). Namun di sejumlah daerah lainnya, proses pembelajaran masih dilakukan secara dalam jaringan (daring) dengan berbagai kendala.
Situasi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini turut dialami Ratna DK Langkai SPd. Guru mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Amurang Timur ini mengisahkan bagaimana dia, juga rekan-rekannya, mengoptimalkan proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.
“Sampai saat ini masih dengan pembelajaran daring maupun luar jaringan atau luring,” ujar wanita kelahiran Kumelembuai 16 April 1977 ini.
Ratna mengaku, dalam pembelajaran daring tidak ada kepuasan baginya sebagai guru untuk memberikan materi kepada anak didik. Karena di masa pandemi saat ini karena waktu yang dibatasi.
“Bahkan fasilitasnya yakni ketersediaan ponsel dan kuota internet juga menghambat pembelajaran,” tandasnya.
Meski dibatasi dengan keadaan demikian, ada sejumlah langkah yang diambil untuk menyiasati kondisi pandemi Cocid-19, agar peserta didik tidak tertinggal materi pelajaran. Langkah itu antara lain memaksimalkan sebisa mungkin baik tatap muka di sekolah dengan waktu dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.