Kontribusi Kodim 1309/Manado untuk Warga Desa Kulu

Dua anggota Kodim 1309/Manado membantu warga desa Kulu mendapatkan sarana air bersih. (Foto: Penerangan Kodim 1309/Manado)

Wori, DetikManado.com – Persoalan yang muncul akibat minimnya pasokan air bersih yang dibutuhkan masyarakat menjadi keluhan berulang yang terus menerus dirasakan oleh masyarakat Desa Kulu, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulut.

Keluhan mengenai air bersih yang dirasakan setiap harinya, selama ini hanya mengandalkan air dari pegunungan mengalir ke desa di Kabupaten Minahasa Utara itu, yang volumenya kecil, hingga hanya mengalir di waktu tertentu saja.

Bacaan Lainnya

Pengaduan masyarakat tersebut terus berulang. Layanan air dari desa mulai dari air yang berhenti mengalir, volumenya yang kecil, hingga hanya mengalir di waktu tertentu saja.

Tak hanya itu, masalah pasokan air bersih menjadi rutinitas yang merepotkan bagi yang tidak bisa mengakses layanan air dari desa yang masih menjadi permasalahan karena belum ada pembebasan untuk Desa Kulu.

Heri Gatsiage (46), warga Desa Kulu Jaga 3 misalnya, mesti memenuhi kebutuhan air bersih yang dibutuhkan keluarganya dengan menimba dari sumur untuk mendapatkan air. Harus membawa 3 jerigen 25 liter yang tiap hari dibawa pulang dengan gerobak dorong.

“Pagi hari setiap pukul 04.30 Wita, saya harus sudah berangkat ke tempat sumur air untuk mendapatkan air. Harus menunggu air naik supaya bisa diambil kalau sudah kesiangan air sudah turun dibawah tidak dapat diambil, satu hari bahkan tidak dapat air,” kata Heri Gatsiage.

Rutinitas tersebut ia lakukan setiap hari. Untuk mengambil air dan mendorong sendiri roda gerobak untuk mengangkut air. Mau tak mau ia mesti melakukan hal itu untuk memenuhi kebutuhan air keluarganya.

Sementara Novrianti (28), seorang ibu rumah tangga, suaminya Ferdi Lumahu (30) bekerja sebagai buruh lepas dengan penghasilan belum pasti setiap minggu. Ia mesti pintar mengatur pengeluaran, Ia harus menyisihkan penghasilan suaminya tersebut untuk biaya listrik, dan juga untuk air.

“Iya, masak, nyuci semuanya. Air minum pake itu juga, dimasak, kadang beli air galon. Pagi-pagi sudah mengantri di sumur untuk mengambil air kadang dapat kadang engga karena air tidak naik,” ungkapnya, Selasa (23/8/2023).

Atas dasar itu, Hukum Tua Desa Kulu Robby Tabongen menghubungi Komandan Kodim (Dandim) 1309/Manado Letkol Inf Himawan Teddy Laksono SIKom MTr (Han) (21/8/2023), tentang keluhan mengenai pasokan air yang selama ini dirasakan warganya.

“Kami Pak kasihan warga untuk mendapatkan air bersih sangat susah, pemerintah desa mempunyai mesin genset tetapi mesin itu sudah rusak 5 tahun silam maka kami sangat membutuhkan mesin itu karena saat musim kemarau masyarakat sangat kesulitan air, “ucap Hukum Tua Kulu.

Pemerintah Indonesia sudah menetapkan Standar Air Bersih pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solusi Per Aqua, Dan Pemandian Umum. Air yang sesuai untuk kebutuhan sanitasi yaitu air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh atau memiliki tingkat kekeruhan yang rendah.

“Untuk Desa Kulu mempunyai air sumber sudah memenuhi standar air bersih terlindung dari sumber pencemaran, binatang yang membawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan hewan atau bakteri. Secara fisik air bersih untuk layak minum yaitu tidak berbau, warnanya jernih, rasanya tawar, dan tidak terpapar secara langsung dengan sinar matahari,” kata Hukum Tua.

Dengan hal itu, Dandim 1309/Manado menyambut baik pengaduan Hukum Tua Desa Kulu untuk mendapatkan Air bersih yang dirasa susah didapat.

“Kami mempunyai prajurit yang mempunyai keahlian teknisi untuk menjawab keluhan Air bersih, kami akan kirim teknisi untuk membantu perbaikan mesin di Desa Kulu. TNI dari rakyat mengabdi untuk rakyat, ini bukti kemanunggalan TNI – Rakyat,” ucap Dandim Manado, lulusan Akademi Militer 2000.

Pada Rabu (23/8/2023), Serda Hendro dan Serda Bobby datang ke Desa Kulu untuk memperbaiki mesin yang sudah 5 tahun tidak bisa digunakan.

Setelah 8 jam lamanya, teknisi dari Kodim 1309/Manado itu membongkar dan memperbaiki mesin tersebut akhirnya, mesin menyala dan air keluar dengan kuat dan lancar.

“Puji Tuhan air keluar dengan kuat akhirnya air bersih kembali ada di Desa kami,” ujar salah seorang warga Wikly (42).

“Kami sangat berterimakasih kepada Pak Hendro dan Pak Bobby khususnya Kodim 1309/Manado sudah memperbaiki mesin kami yang sudah rusak 5 tahun silam, sehingga kami siap akan merasakan air bersih yang kami dambakan,” ucap Wickly. (Yoseph Ikanubun)

 

Komentar Facebook

Pos terkait