Dari segi pendidikan, lanjut dia, belum merata karena sekolah-sekolah unggulan yang berada di tengah kota mendapatkan fasilitas yang luar biasa megah. Sedangkan sekolah-sekolah di pedalaman sangat minim pendidikan. “Padahal amanat UUD yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya.
Sementara dari segi ekonomi, ujar Imran, seperti diketahui KKN masih merajalela di NKRI, meskipun KPK sampai detik ini masih saja berusaha menumpasnya. KKN seolah-seolah menjadi kebutuhan primer masyarakat itu sendiri. “Lalu dari segi politik Indonesia baru saja melewati pemilihan serentak , saya mengajak marilah kita sama-sama dewasa dalam berpolitik jangan hanya karena berbeda pilihan kita bermusuhan,” ujarnya.
Tanggapan juga datang dari Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro Manado Mulyadi Tuhatelu. “Di momen 21 tahun reformasi, khususnya di daerah masih banyak pesoalan-persoalan agraria seperti penggusuran pemukiman warga,” ujar Mulyadi.
Dia mencontohkan, di Manado bagian utara tepatnya di Sindulang II ada 120 rumah yang akan digusur oleh Pemkot Manado. “Menurut saya kondisi bangsa Indonesia akan seperti ini kalau masih banyak persoalan-persoalan yang belum kunjung selesai,” ujarnya.
Mulyadi menambahkan, apalagi akhir-akhir ini ada pemberitaan dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan soal import guru. “Ini makin kompleks masalah di Indonesia,” pungkasnya.(joe)