Lanjutnya, kebetulan bank sampah yang dikelolanya bermitra dengan Kamira yang memiliki alat terolysis. Alat ini mengubah sampah yang tidak bernilai bisa dikonvensi menjadi energi seperti bensin atau minyak tanah atau solar. “Karena tidak semua sampah itu kita bisa recycling bawa ke pabrik, seperti kantong kresek itu belum bisa diterima di pabrik. Tetapi dengan adanya alat ini kita bisa membantu masyarakat untuk mengakses sampah organik dan alatnya diujicoba minggu depan,” tutur Kamagi.
Dani Wurangian, perwakilan dari perusahaan pengelolaan sampah tersebut, mengatakan Kamira adalah Star Up baru yang hadir di kota Manado, yang prihatin akan sampah “Penanganan sampah ini tidak bisa cuma parsial jadi harus ada ditangani di hulu dan hilir, seperti di bank sampah dan di TPA,” katanya.
Lebih lanjut, Wurangian mengatakan sangat baik jika masyarakat bisa mengurangi 70% sampah dari sumbernya. “Kita akan membantu TPA itu panjang umurnya, termasuk juga mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya.(ml)