Manado, DetikManado.com – Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi menyasar MAN Model 1 Manado.
Ketua Tim PKM Universitas Negeri Manado (Unima) Dr Mariana Rengkuan MPd mengatakan, PKM itu bertujuan untuk membantu sekolah mengatasi masalah sampah dengan megubah masalah menjadi peluang bisnis sekolah. Secara lebih spesifik, tujuannya adalah menciptakan perangkat pembelajaran yang bermodelkan Project Base Learning (PjBL) dengan pendekatan Pendidikan Kecakapan Hidup atau Life Skill.
“Tujuan berikutnya menciptakan media pembelajaran pemanfaatan pengolahan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis,” papar Mariana Rengkuan didampingi anggota tim Gilly Tiwow SPd MPd dan Olvia Liando ST MT.
Selain tujuan tersebut, PKM itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi berwirausaha mitra beradaptasi dengan teknologi informasi atau pemasaran digital.
Dia memaparkan, kegiatan itu berhasil dilaksanakan dengan 3 proyek yaitu pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik, pengolahan sampah plastik menjadi paving block dan budidaya tanaman dengan memanfaatkan pupuk hasil proyek 1.
“Ternyata lewat Pembelajaran Proyek di sekolah dapat memberikan atau menghasilkan karya dan produk yang bernilai ekonomis serta dapat menjadi peluang usaha di sekolah,” ujarnya.
Hasil proyek ini dijadikan produk-produk yang dijual secara online melalui websites sekolah sehingga kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagaimana sebenarnya bentuk Kurikulum Merdeka.
Mariana Rengkuan mengatakan, lewat kegiatan PKM ini sekolah mendapatkan pengalaman mengenal peluang di balik masalah (sampah). Awalnya sampah bertebaran di mana-mana, setelah PKM sampah sulit diperoleh lagi karena sampah menjadi bahan baku dalam menghasilkan produk ekonomis yaitu pupuk dan paving block.
“Selain itu juga menarik, sekolah dapat belajar langsung bagaimana berwirausaha lewat penjulan online hasil karya anak-anak lewat proyek pembelajaran. Mari belajar sambil berwirausaha,” ujarnya. (Yoseph Ikanubun)