Lebih lanjut disampaikan, tidak mudah bagi organisasi tersebut berjalan selama depalan tahun, jatuh bangun telah dirasakan oleh pengurus dan anggota. “Kita tetap berdiri tegar, berdiri tegak di tanah yang kita cinta ini, tanah Toar Lumimuut,” tuturnya.
Sumilat juga mengatakan, dalam pergerakan perjuangan dia selalu mengingat anggota- anggota se-Makatana. Bahkan turut merasakan panas, basah kehujanan, lapar dan haus, dalam memperjuangkan tanah Minahasa.
“Saya bisa berdiri sampai saat ini, dan ormas Adat Makatana Minahasa bisa ada sampai saat ini, bukan karna kehebatan saya, dan bukan karna kehebatan pengurus, akan tetapi karna seluruh pengurus pusat sampai ke tingkat wanua, yang selalu berjuan bersama-sama tanpa pambri,” jelasnya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada para pengurus yang tidak pernah menanyakan apa yang didapat dari tanah Minahasa, tetapi selalu bertanya pada diri sendiri apa yang sudah diberikan untuk tanah Minahasa.
Kegiatan yang dihadiri ribuan anggota ormas tersebut menampilkan sejumlah tarian-tarian Adat dari Makatana Minahasa. (hs)