Pembicaraan Paus Fransiskus dan Megawati Sukarnoputri Saat Kunjungan Juri Zayed Award

Paus Fransiskus saat menerima audiensi para juri Zayed Prize Edisi 2024 pada, Senin (18/12/2023). (Foto: Vatican Media)

Dia mengatakan Dokumen Persaudaraan Manusia harus dilihat sebagai dokumen etika mendasar di zaman ini, di mana generasi muda dapat menemukan jawabannya dan selaras dengan poin keempat tujuan pembangunan berkelanjutan PBB mengenai pendidikan.

Dia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai seorang humanis yang hebat. Dalam audiensinya dengan Paus Fransiskus oada 2015, Paus Fransiskus menggambarkan pendidikan sebagai sesuatu yang berurusan dengan tata bahasa dialog yang landasannya adalah rasa ingin tahu tentang orang lain, mendengarkan, menghormati, dan berbagi.

Bacaan Lainnya

Rabbi Abraham Cooper, Presiden Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, yang memantau pelanggaran kebebasan beragama di 28 negara di seluruh dunia, menyampaikan pidato berikutnya.

Cooper juga merupakan dekan dan direktur aksi sosial global di Simon Wiesenthal Centre, sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi terkemuka.

Dia menyebut Paus sebagai orang yang tidak sabaran, dengan keinginan besar untuk perdamaian, yang mendorong orang-orang untuk berbuat baik.

Rabi Amerika tersebut menegaskan bahwa semua pihak harus mengajarkan generasi muda bahwa hidup adalah tentang membuat pilihan dan mengambil tanggung jawab.

Hakim Abdelsalam, juga membahas isu perubahan iklim, dan menyebutnya sebagai tantangan bagi kemanusiaan, itulah sebabnya Dewan Sesepuh Muslim menyelenggarakan pertemuan para pemimpin agama sebelum Cop28 di Dubai.

Perubahan iklim, katanya, merupakan tantangan bagi prinsip hidup berdampingan dan hidup damai dan harmonis, karena perubahan iklim mengancam kehidupan masyarakat.

Ia mengutip Imam Besar Al-Tayyeb ketika beliau mengenang bahwa jika eksploitasi ini terus berlanjut, manusia tidak akan memiliki lingkungan untuk generasi mendatang.

Terakhir, Kardinal Leonardo Sandri, Prefek Emeritus Dikasteri Gereja-Gereja Oriental, yang juga pernah menjabat sebagai diplomat di Madagaskar, di Amerika Serikat, sebagai perwakilan Kepausan untuk Organisasi Negara-negara Amerika, di Venezuela, dan di Meksiko.

Dia menekankan bahwa dalam Abu Dhabi, di mana beliau hadir, sebuah dokumen kenabian ditandatangani, yang membuka jalan baru pemahaman dan dialog.

Anggota terakhir panitia juri, Rebeca Grynspan Mayufis, Sekretaris Jenderal UNCTAD, Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan, berhalangan hadir. (Yoseph Ikanubun)

Komentar Facebook

Pos terkait