Presiden kemudian secara simbolis memulai penimbunan liang lahad yang diikuti oleh anggota keluarga. Prosesi upacara dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga berturut-turut oleh Presiden Jokowi, SBY dan pihak keluarga.
Setelah itu, Presiden memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa segenap rakyat Indonesia berkabung atas berpulangnya Ibu Negara dari Presiden ke-6 Republik Indonesia. Menurutnya, Indonesia kehilangan seorang tokoh wanita terbaik. “Kita, bangsa Indonesia, telah kehilangan salah seorang tokoh wanita Indonesia terbaik. Seorang Ibu Negara yang penuh kasih sayang, pejuang kemanusiaan yang tulus, ibu dari sebuah keluarga panutan yang senantiasa memberi inspirasi dan teladan sebagai seorang ibu, seorang istri, dan ibu negara,” ujarnya.
Putra sulung almarhumah Agus Harimurti Yudhoyono kemudian memberikan sambutan selaku perwakilan dari pihak keluarga. Dalam kesempatan itu, AHY mengucapkan terima kasih kepada Presiden, pemerintah, dan seluruh rakyat Indonesia atas doa dan dukungan yang diberikan kepada keluarganya.
“Pada kesempatan ini pula kami mohon keridaan hati bapak, ibu, masyarakat Indonesia sekalian untuk berkenan mendoakan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono agar diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, diterangkan kuburnya, dan dilapangkan jalannya kepada Sang Khalik,” ucap AHY.
Setelah pembacaan doa bersama, prosesi upacara kemudian ditutup dengan penghormatan terakhir kepada arwah almarhumah. Presiden kemudian meninggalkan mimbar upacara dan menyerahkan naskah Apel Persada berikut bendera Merah Putih kepada pihak keluarga almarhumah.
Turut hadir dalam upacara pemakaman ini yaitu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno dan Ibu Tuti, Wakil Presiden ke-11 RI Boediono dan Ibu Herawati Boediono, dan istri Presiden RI ke-4 Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Selain itu tampak hadir juga sejumlah pimpinan lembaga negara, para Menteri Kabinet Kerja, para mantan menteri era Presiden SBY, dan para duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat, serta ribuan masyarakat umum lainnya.(joe)