Lebih lanjut mantan direktur utama Indosat tahun 1980-1991, memberikan tips untuk menghadapi perkembangan dunia memasuki era digital, era disruptive technology dan era industri 4.0, dengan resep 10 C, yakni ciritical, creativity, communication, colaborasi, craisenter, carakter, calling, commitment competensi dan compration.
Pada akhir kuliah umum, Parapak yang merupakan alumni Universitas Tasmania Australia, memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa UTSU, dengan membagi pengalaman hidupnya sebagai anak desa yang berjuang dari nol, dan saat ini menjadi salah seorang yang boleh dibilang sukses.
Pria kelahiran Rantepao Toraja Sulawesi Selatan 12 Juli 1942 ini, tercatat memulai karir sebagai staf PT Indosat, pada tahun 1969, kemudian dipercaya menjabat Direktur Utama perusahaan telekomuniasi tersebut tahun 1980 hingga 1991, ia juga menduduki posisi sekretaris jenderal pada ke Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi tahun 1991-1999.
Selain itu, Parapak juga pernah menduduki posisi komisaris pada sejumlah perusahaan nasional, diantaranya
PT First Media Tbk, PT Multipolar Tbk, PT Matahari Department Store Tbk, PT Matahari Putra Prima Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, , PT Siloam International Hospitals Tbk dan PT Link Net Tbk.
Kegiatan tersebut dihadiri sejulah pejabat di lingkungan UTSU, dari pantawan DetikManado, nampak Wakil Rektor III, Drs. Marthen Tombeg, MM, para dekan, kaprodi dan sejumlah dosen serta ratusan mahasiswa kampus tersebut. (red)
