Sabar Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19

Aslam Rais

Oleh: Aslam Rais *)

Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun puasa di bulan Ramadhan tahun ini, yakni Ramadhan 1441 H cukup berbeda dengan puasa di tahun-tahun sebelumnya. Karena, di tahun ini hampir seluruh Negara yang ada di dunia terinfeksi virus Covid-19. Sebab dari pada hal itu, umat Islam dituntut untuk selalu bersikap sabar, tawakal dan tabah dalam setiap mengahadapi musibah bencana termasuk bencana wabah Covid-19 yang diberikan oleh Allah SWT sebagai ujian terhadap umat Islam di seluruh dunia. Di balik musibah ini, Allah SWT mempunya maksud dan tujuan tertentu dalam menguji hambaNya.

Bacaan Lainnya

Dalam berbagai keadaan susah dengan adanya musibah wabah virus yang bernama corona, tepatnya corona virus disease 19 (Covid-19). Keganasan virus jenis anyar ini, hingga tanggal 11 Mei 2020 telah merenggut 281.736 nyawa manusia dari 3.679.499 orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi di 215 Negara yang ada di dunia. Untuk Negara Indonesia sendiri tercatat ada 14.265 terkonfirmasi positif terinfeksi, 991 orang meninggal, 2881 dinyatakan sembuh, kasus infeksi positif corona yang ada di Negara indonesia sudah tersebar pada 34 Provinsi.

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah dalam upaya mencegah dan mengatasi virus corona ini, dimulai dari sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker bagi yang sakit maupun yang tidak sakit, program rapid test, karantina individu (bagi yang memiliki gejala Covid-19), hingga pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah-daerah tertentu dan sudah terdapat banyak kasus positif Covid-19. Bahkan ada beberapa Negara yang menutup akses penerbangan untuk penyebaran virus yang penyebarannya sangat cepat ini. Meskipun begitu, jumlah kasus positif corona dan korban meninggal hingga saat ini terus bertambah, musibah virus corona yang saat ini kita hadapi harus disikapi dengan sabar.

Menurut Tallal Alie turfe dalam karyanya yang diberi judul “Mukjizat Sabar” (2006) ini menyatakan secara tegas bahwa sesungguhnya untuk bersikap sabar dalam menghadapi ujian virus corona dari Allah bukanlah suatu perbuatan yang sangat mudah, karena itu sangat membutuhkan kekuatan dan pertolongan dari Allah.

Maka dari itu, siapa yang kuat dan mampu bersabar itu adalah semata-mata mukjizat yang turun dari Allah SWT. Di tengah musibah virus pandemi corona ini yang telah menghilangkan nyawa manusia dan merusak perekonomian bangsa indonesia ini harus disikapi dengan sabar, apalagi saat ini bulan suci Ramadhan. Sifat sabar perlu ditekankan, sehingga nabi Muhammad SAW bersabda: “Sabar merupakan separuh dari kekuatan keimanan seseorang”. Orang yang tidak mampu bersabar berarti separuh keimananya telah hilang. Padahal, ibadah puasa mempunyai nilai separuh dari sabar. Dengan begitu, orang yang berpuasa telah seperempat dari keimanannya.

Dengan sikap sabar, dalam menghadapi ujian musibah virus Corona, Allah SWT akan menolong setiap hambanya. Perhatikan firman Allah yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah Beserta orang-orang yang sabar”. (Surat Al-Baqarah ayat 153). Allah S.W.T menggambarkan bulan ramadhan sebagai bulan kesabaran dan pahala sabar adalah surge yang akan diperoleh nantinya di akhirat.

Komentar Facebook

Pos terkait