Manado, DetikManado.com – Sejumlah Kepala SMA Negeri dan SMK Negeri di Sulut disinyalir terlibat dalam tim sukses (timses) pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut. Bahkan beberapa di antaranya meninggalkan tugas di sekolah demi bertemu dan terlibat bersama timses paslon.
“Ada informasi bahwa kepala sekolah sering meninggalkan tugas sekolah untuk bertemu dengan timses,” ujar sumber.
Dia mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Akibatnya tugas-tugas di sekolah terbengkalai.
Masih menurut sumber, pihak sekolah juga dibebani untuk membuat baliho-baliho paslon Gunernur dan Wagub Sulut.
“Sekolah juga membuat baliho paslon, entah uangnya diambil dari dana sekolah atau uang pribadi kepala sekolah,” ujarnya.
Terkait dugaan keterlibatan kepsek dalam timses paslon, salah satu warga Kabupaten Minahasa Petrus R mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut untuk mengambil tindakan. Menurutnya, Bawaslu Sulut mestinya proaktif melihat kondisi dugaan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh sejumlah kepala sekolah negeri.
“Dengan status sebagai PNS, seharusnya kepala sekolah tidak terlibat dalam timses paslon. PNS mestinya menjaga netralitas,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh saat dikonfirmasi menjawab singkat.
“Kirim jo depe materi informasi,” ujar Ardiles Mewoh saat dikonfirmasi belum lama ini. (yos)