Manado, DetikManado.com – Di penghujung tahun 2022, prestasi tingkat nasional diraih SMAN 8 Manado. sekolah ini mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka).
Diketahui, Kemendikbudristek menggelar Pekan untuk Sahabat Karakter (PUSAKA), yang merupakan agenda tahunan dalam rangka pemberian apresiasi, inspirasi, dan motivasi kepada ekosistem pendidikan yang terlibat aktif dalam kampanye penguatan karakter.
PUSAKA tahun ini mengangkat tema “Karakter Kuat untuk Indonesia Semakin Hebat”.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyatakan dalam sambutannya bahwa penguatan karakter merupakan ruh dari pendidikan Indonesia yang tidak terbatas pada kompetensi intelektual.
Karakter yang kuat menjadi bagian dari keterampilan jitu abad 21 yang perlu dimiliki pelajar Indonesia untuk sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
“Untuk menjadikan Indonesia semakin hebat, penguatan karakter di lingkungan pendidikan membutuhkan kolaborasi dan gotong-royong semua lapisan ekosistem pendidikan, mulai dari satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, keluarga, dan masyarakat,” tegas Suharti dalam sambutan malam puncak apresiasi PUSAKA 2022 yang disiarkan melalui kanal YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, Kamis (29/12/2022).
Rangkaian PUSAKA 2022 dapat disaksikan melalui kanal YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI mulai tanggal 26 sampai 29 Desember. Adapun kegiatannya meliputi inisiasi kolaborasi di lingkungan pemangku kepentingan. Ada pula bincang-bincang dengan tokoh inspiratif mengenai profil pelajar pancasila, pencegahan dan penanganan kekerasan, serta perwujudan lingkungan belajar yang inklusif dan berbineka, lalu ditutup dengan pemberian apresiasi.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih dan selamat kepada 22 instansi dan insan penerima apresiasi atas komitmennya dalam upaya penguatan karakter anak bangsa. Tentu, harapannya, apresiasi ini menjadi penyemangat bagi kita semua untuk senantiasa bersinergi menghadapi berbagai tantangan abad 21 dengan selalu menanamkan karakter kuat yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” ucap Suharti.
Adapun 22 penerima apresiasi tersebut terbagi atas empat kategori, yaitu kategori Dinas Pendidikan Cerdas Berkarakter yakni Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.
Kemudian kategori Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter Anti Perundungan yaitu SMPN 3 Singaraja, SMP Islam Al Azhar 1, SMAN 8 Manado, SMAS Budi Mulia Ciledug, SMKN 7 Pinrang, dan SMKN 1 Karangdadap.
Kemudian kategori Instansi Inspiratif Anti Kekerasan Seksual yaitu Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Institut Teknologi Kalimantan.
Yang terakhir kategori Mitra Penguatan Karakter Kebijakan Profil Pelajar Pancasila jenjang PAUD yaitu Dinas Pendidikan Kota Batam, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, dan Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Selain itu, terdapat pula tiga Sosok Inspiratif Cerdas Berkarakter Tahun 2022 yaitu Sabarina Nur Sarah dari Jawa Barat, Adiatman dari Kalimantan Utara, dan Widi Astiyono dari Jawa Tengah.
Kepala Puspeka Rusprita Putri Utami mempertegas bahwa melalui kegiatan PUSAKA 2022, Puspeka ingin mengobarkan semangat optimisme kepada semua Sahabat Karakter di seluruh Indonesia.
“Bahwa kunci bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih hebat di panggung global adalah para pelajarnya yang punya karakter kuat sebagai Pelajar Pancasila. Marilah kita bersama menciptakan satuan pendidkan yang aman dan nyaman, melahirkan Pelajar Pancasila dan mewujudkan Merdeka Belajar,” tandas Rusprita.
Kepala SMAN 8 Manado Mediatrix Ngantung MPd menyatakan syukur atas penghargaan yang diterima oleh sekolahnya. Itu menunjukan komitmen SMAN 8 Manado untuk melawan perundungan atau bullying di sekolah.
“Kami membentuk Agen Perubahan yang juga untuk mencegah bullying di sekolah,” ujar Ngantung melalui Wakepsek Bidang Humas Dalvian Taroreh, Sabtu (31/12/2022).
Taroreh menambahkan, dengan adanya dengan keberadaan Agen Perubahan itu memang tidak serta merta menghapus potensi kasus perundungan di sekolah, namun untuk menekan kasus perundungan serta membangun kesadaran untuk melakukan pencegahan sejak awal.
“Sehingga ke depannya memang diharapkan kasus-kasus seperti itu tidak terjadi lagi di lingkungan sekolah,” ujar Taroreh. (Yoseph Ikanubun)