Study Visit Mahasiswa Bimbingan Konseling di LPKA Tomohon

Para mahasiswa prodi Bimbingan Konseling (BK) FIP Unima melaksanakan Study Visit, Kamis (19/12/2019) di LPKA Kelas II Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut).

Tomohon, DetikManado.com – Para mahasiswa program studi (prodi) Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unima melaksanakan Study Visit, Kamis (19/12/2019), di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut).

Kegiatan Visit Study dilaksanakan dalam rangka mata kuliah Konseling Traumatik dan Pendidikan Non Formal. Tujuan mata kuliah ini memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan proses konseling agar lebih terampil dan terlatih.

Bacaan Lainnya

Pada proses konseling tersebut, mahasiswa juga dipacu untuk mengeksplorasi konseli, baik dari segi latar belakang keluarga, pendidikan dan emosi konseli. Dari data ini, mahasiswa ditantang untuk melakukan dukungan sosial berupa pemberian motivasi atau arti dan makna sebuah kehidupan.

Untuk diketahui, konseli adalah orang yang perlu memperoleh perhatian sehubungan dengan masalah yang dihadapinya dan membutuhkan  bantuan dari pihak lain untuk memecahkannya.

Selain itu, tujuan kegiatan ini menyinkronkan riset yang telah dilakukan oleh LPKA dengan observasi dari mahasiswa. Hasil observasi ini bisa digunakan LPKA dalam meningkatkan program pembinaan.

Kepala LPKA II Tomohon Tjahja Rediantana BcIP SH MH mengatakan, kegiatan ini sangat positif. “Ke depannya diharapkan boleh dilaksanakan secara rutin,” imbuhnya.

Sementara itu, dosen pembimbing Suehartono Syam SSos MPd menuturkan, Study Visit ini akan ditindaklanjuti dengan sebuah kerja sama memorandum of understanding (MoU). “Dalam hal pengabdian kepada masyarakat dengan bentuk kegiatan pelayanan bimbingan konseling di sekolah non formal, paket B dan C di LPKA,” katanya.

Salah satu warga binaan di LPKA Tomohon yang tak disebutkan namanya mengungkapkan, dengan kegiatan yang digelar mahasiswa BK FIP Tomohon ini sangat membantu. “Dan lebih rileks setelah menceritakan semua rasa takut dan cemas yang telah lama tertimbun di alam bawah sadar,” tuturnya. (rf)


Pos terkait