Jakarta, DetikManado.com – Tren angka positivity rate Indonesia per Mei 2021 saat ini mencapai angka terendah selama pandemi COVID-19. Pada bulan Mei ini, tercatat angka minimal sebesar 8,5% dan maksimal sebesar 13,6% dengan angka rata-rata sebesar 11,3%.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut perkembangan Indonesia lebih baik dibandingkan India yang sedang krisis COVID-19. Meski sempat menyentuh angka tertinggi pada Januari 2021, angka positivity rate meningkat cukup tinggi mencapai 27,2%
“Indonesia mencoba belajar dari kondisi COVID-19 pada tahun lalu, yang berdampak hingga awal tahun ini,” ia menyampaikan keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19, di Graha BNPB, Selasa (11/5/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Melihat perbandingan data dengan India, positivity rate awalnya berkisar di angka 2 – 3% dan tertinggi mencapai 8% per September 2020. Namun perubahan drastis terjadi sejak April 2021 yang angkanya mencapai 14%, dan Mei 21,7%. Peningkatan ini dampak dari lonjakan kasus akhir-akhir ini dengan penambahan kasus mencapai 400 ribu per hari.
Peningkatan yang terjadi di India disebabkan akibat kegiatan keagamaan dan kegiatan politik yang menimbulkan kerumunan massa. Dan dampaknya meningkatkan angka positivity rate . Dari yang semula di angka 3% menjadi 22% hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan akibat abainya protokol kesehatan.
Kondisi terkini, rumah sakit-rumah sakit di India sudah tidak bisa lagi menampung pasien COVID-19 ataupun bukan. Bahkan juga tenaga kesehatan, obat-obatan sudah tidak mencukupi lagi.
“Secara umum, data perbandingan ini menunjukkan bahwa saat ini positivity rate India sedang meningkat tajam hingga ke titik tertinggi. Sedangkan di Indonesia sedang menurun cukup drastis hingga ke titik terendah,” tegas Wiku.