Hasil baik Indonesia ini, dapat dicapai dengan sejumlah upaya perbaikan. Seperti penghapusan cuti bersama pada momen libur panjang, intervensi melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kabupaten/kota dan PPKM Mikro dan pembentukan Pos Komando (Posko) di tingkat desa dan kelurahan.
“Dan saat ini upaya-upaya ini terbukti berpengaruh menurunkan penambahan kasus positif dan kasus aktif dari waktu ke waktu dan berdampak menurunnya angka positivity rate ,” tambah Wiku.
Untuk itu, sangat tidak diharapkan kondisi perkembangan pandemi yang menunjukkan perbaikan ini dapat kembali memburuk. Mengingat dalam waktu dekat umat muslim Indonesia akan meraih kemenangan setelah berpuasa 1 bulan penuh di bulan suci Ramadhan, dan merayakannya dengan tradisi mudik ke kampung halaman. Padahal, risiko penularan secara meluas dapat terjadi kepada keluarga di kampung halaman akibat kegiatan silaturahmi fisik.
“Saya mohon kepada masyarakat ada banyak cara melakukan silaturahmi hari raya, dengan silaturahmi virtual. Apabila tidak mudik, masyarakat turut berkontribusi menekan penularan dan meminimalkan kemungkinan orantua serta sanak saudara di kampung yang dicintai dapat tertular COVID-19,” pesan Wiku.
Hal senada disampaikan Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo saat webinar dengan kalangan jurnalis, Senin (10/5/2021).
“Larangan mudik itu untuk mencegah penyebaran Covid-19. Warga diharap bersabar dengan tidak mudik, hanya ini cara bagi kita menekan kasus Covid-19,” ujar Doni. (joe)