Tetapi karena bahan baku alkohol sangat terbatas sehingga pihak kampus melalui peneliti melakukan terobosan dengan menggunakan bahan cap tikus, untuk digunakan sebagai bahan pembuat hand sanitizer.
“Sementara ini kami tengah melakukan pencarian cap tikus sekitar 100 liter setiap kali disuling. Minimal kita akan mencukupi kebutuhan seputaran Unsrat dulu,” jelas Kumaat.
Lanjut dia, untuk bahan bakunya sendiri diambil dari daerah di sekitar Kota Manado dan juga daerah Tareran, Kabupaten Minsel. “Ini adalah tanggung jawab akademik Unsrat, bagian dari pengabdian masyarakat, sekaligus menjaga kebersihan kita semua dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19,” pungkas Kumaat. (ml/joe)