Upacara Adat akan Warnai Penjemputan Pj Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani

Pj Wali Kota Asripan Nani dan keluarga akan dijemput dengan upacara adat pada Rabu (27/9/2023), sebelum memasuki kediaman resmi atau Rudis Wali Kota Kotamobagu.

Kotamobagu, DetikManado.com – Upacara adat akan mewarnai penjemputan kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Dr Drs Hi Asripan Nani MSi pada Rabu (27/9/2023) di Kota Kotamobagu, seusai diambil sumpah dan dilantik oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Prof (HC) Dr (HC) Olly Dondokambey SE.

Rencana penjemputan dengan upacara adat kepada Pj Wali Kota Asripan Nani dan Ketua TP PKK Kotamobagu Ny Hj Sitti Fatmah Fitriana Nani-Buhang SE, diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kotamobagu, Moh Fahri Damopolii SKom ME.

Bacaan Lainnya

“Insya Allah, akan dilaksanakan penjemputan dengan upacara adat kepada Penjabat Wali Kota Kotamobagu dan keluarga pada hari Rabu (27/9/2023) nanti. Upacara penjemputan ini sekaligus pula mengantar ke kediaman resmi atau rumah dinas. Upacara ini disebut Poponikon kon Komalig,” ujarnya.

Hal itu disampaikan Fahri menjawab DetikManado.com, seusai menghadiri acara pengambilan sumpah dan pelantikan terhadap Asripan Nani selaku Pj Wali Kota Kotamobagu oleh Gubernur Olly Dondokambey, di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut pada Senin (25/9/2023).

Seperti diketahui, Asripan Nani termasuk salah satu di antara lima penjabat kepala daerah yang diambil sumpah dan dilantik oleh Gubernur Olly. Adapun empat penjabat lainnya, masing-masing Dr Jemmy Stani Kumendong MSi sebagai Pj Bupati Minahasa, Ir Ronald Teddy Hendra Sorongan MSi (Pj Bupati Minahasa Tenggara), Sirajudin Lasena SE MEc.Dev (Pj Bupati Bolmut), dan Drs Joi Eltiano Bernadin Oroh selaku Pj Bupati Sitaro.

Mengawali sambutannya, Gubernur Olly mengucapkan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada bupati/wali kota yang telah mengakhiri masa jabatannya, atas dedikasi dan pengabdian yang selama ini sudah menjalankan tugas dengan baik.

“Sehingga apa yang kita saksikan hari ini, Provinsi Sulawesi Utara tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat, dan penghargaan-penghargaan yang diberikan atas kerja dari para bupati dan wali kota yang hari ini berakhir masa tugas mereka,” lanjut Olly.

Sedangkan kepada para birokrat yang baru saja dilantik sebagai penjabat bupati/wali kota, gubernur menyampaikan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan integritas, dedikasi dan penuh tanggung jawab.

“Kita semua berharap saudara akan menjadi pemimpin yang berdaya, mampu akan menjalankan tugas dengan baik serta memprioritaskan kepentingan rakyat dengan pembangunan daerah,” tegas Olly.

Ia mengutip filosofi Jawa, kuasa nggendhong lali, dalam bahasa Indonesia artinya ketika kekuasaan didapat maka kekuasaan dimiliki bisa membuat orang berkuasa menjadi lupa, bisa lupa asal usulnya, bisa lupa teman, bisa lupa keluarga, bisa lupa prosesnya dia duduk menjadi penjabat bupati/wali kota.

“Jadi saat menjalankan tugas inga bae bae ini pepatah Jawa, karena ketika kekuasaan itu dapat kadang kadang orang hanya melihat terangnya lampu, tidak pernah melihat sisi gelap kekuasaan itu yang dia dapat,” ucap Olly.

Karena itu, ia mengingatkan agar hal tersebut perlu dijalankan dengan baik, amanah yang diberikan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai penjabat bupati/wali kota di dalam menghadapi tahun-tahun politik pada Februari mendatang, untuk ketentraman dijaga agar supaya kerja sebagai penjabat bupati/wali kota, sebagai Ketua PKK, harus menjaga netralitas supaya bisa berjalan dengan baik di lapangan.

“Yang kedua, menjaga ketertiban agar supaya semua daerah kondusif bisa berjalan dengan baik. Dan, ketiga, rajin-rajin berdoa supaya pada saat evaluasi 3-4 bulan saudara-saudara tidak dievaluasi untuk diganti, karena setiap 3-4 bulan seorang penjabat bupati/wali kota selalu dievaluasi hasil kinerjanya, apa berjalan dengan baik atau tidak,” pesannya.

 

Penulis: Nicolaus Paath

Editor: Yoseph Ikanubun


Pos terkait