“Karena sekali lagi saya tekankan dalam setiap press confrence bahwa pemeriksaan rapid test bukan untuk diagnosa Covid-19,” tegasnya.
Menurutnya, pemeriksaan tersebut hanyalah bentuk screaning untuk melihat di masyarakat apakah pernah ada terjangkit atau untuk melihat apakah sudah terbentuk antibodi terhadap virus ini. Tetapi tidak membuktikan bahwa didalam tubuh seseorang ada virus sars- cov2 yang menyebabkan Covid-19.
“Oleh karenanya harus dilakukan tindakan kedua yaitu pemeriksaan swab untuk membuktikan bahwa ada virus tersebut,” kunci Dandel. (ml)