Jakarta, DetikManado.com – Presiden Joko Widodo hadir dalam Sidang Pleno Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung (MA) Tahun 2019 yang digelar di Jakarta Convention Center pada Rabu (26/02/2020).
Dalam sambutannya di acara tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa saat ini masyarakat membutuhkan peradilan yang transparan, sederhana, cepat, dan berbiaya ringan untuk membantu lebih banyak lapisan masyarakat dalam mencari keadilan. Mahkamah Agung menjawab kebutuhan tersebut dengan menghadirkan peradilan modern berbasis daring. “Kami sangat menghargai upaya MA untuk mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, dan yang berbiaya ringan. Ada e-court, e-summons, e-filing, e-payment, juga ada e-litigation,” ujarnya.
Presiden melanjutkan, kecepatan dan keterbukaan merupakan kunci penting bagi peradilan yang lebih baik. Dengan penerapan teknologi di bidang peradilan yang memungkinkan munculnya kecepatan dan keterbukaan tersebut menjadikan perkara yang dapat ditangani Mahkamah Agung mengalami peningkatan. “Hasilnya sudah terasa, dari 20.275 beban perkara di tahun 2019, hanya tersisa 217 perkara yang belum diputus. Ini adalah jumlah terendah sepanjang sejarah berdirinya Mahkamah Agung,” tuturnya.
Selain itu, dalam rangka reformasi peradilan di Indonesia, Presiden Joko Widodo akan terus mendukung upaya MA untuk berbenah dan meningkatkan kualitas. Salah satunya ialah mengenai peningkatan kualitas hakim maupun calon hakim MA. “Di tengah banyaknya profesi-profesi baru di bidang hukum yang menjanjikan, minat untuk menjadi hakim juga harus terus didorong terutama masuk ke fakultas-fakultas hukum yang terbaik sehingga mendapatkan input calon-calon hakim yang semakin baik,” kata Presiden.