Jakarta, DetikManado.com – Pada pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam sebesar -1,9% dengan penurunan terdalam. Hal tersebut dari sektor energi -6,7%, sektor perindustrian -5,1% dan barang baku -4,8%, sementara itu sektor pengeremnya yakni sektor konsumer primer sebesar 1,0% dan konsumer non-primer sebesar 0,7%.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino mengatakan bahwa keputusan The Fed untuk kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5.25% dan menilai inflasi di Amerika masih cukup tinggi sehingga menutup peluang adanya pemangksaan suku bunga acuan di tahun ini menimbulkan kekhawatiran peluang terjadinya resesi di Amerika sehingga menurunkan permintaan akan komoditas.
“Makanya sektor energi pada minggu lalu mengalami pelemahan paling dalam,” ujar dia di Jakarta pada Selasa (9/5/2023).
Untuk pasar pekan ini, Mino menjelaskan sejumlah sentimen domestik dan eksternal yang bakal memengaruhi pergerakan IHSG. Dari sektor domestik ada kinerja keuangan 1Q23, perkembangan harga komoditas dan cadangan devisa dan indeks keyakinan konsumen.
“Sementara itu dari sektor eksternal ada nonfarm payroll April, perkembangan bank regional dan inflasi di tingkat konsumen dan produsen,” sebut Mino.
Dari domestic, lanjut dia, laporan keuangan emiten belum semua keluar dan beberapa baru akan rilis minggu ini. Mino berpendapat meski beberapa saham mengecewakan, secara umum laporan keuangannya cukup positif.