Manado, DetikManado.com – Minum minuman alkohol berlebihan diketahui menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius di kalangan remaja.
Seperti dikutip DetikManado.com dari Medical Dailly, sebuah studi baru menemukan bahwa ketergantungan alkohol pada masa remaja meningkatkan kemungkinan berkembangnya depresi pada orang dewasa muda.
Gangguan penggunaan alkohol membuat orang bergantung pada alkohol, dan mereka merasa sulit untuk berhenti minum atau membatasi jumlah asupannya.
Mereka juga mengalami penurunan minat dalam aktivitas sosial dan pekerjaan serta menunjukkan gejala penarikan diri. Bahkan ketika kebiasaan itu mulai memengaruhi kesehatan, kehidupan, dan pekerjaan, individu yang bergantung pada alkohol merasa sulit untuk berhenti minum.
Studi terbaru oleh tim peneliti dari University College London dan University of Bristol menunjukkan remaja yang menunjukkan tanda-tanda ketergantungan alkohol lebih mungkin mengalami depresi pada usia pertengahan 20-an.
“Dengan menggunakan kumpulan data longitudinal yang besar, kami telah menemukan bukti bahwa pola minum yang bermasalah pada masa remaja akhir dapat meningkatkan risiko berkembangnya depresi bertahun-tahun kemudian,” kata rekan penulis utama Dr Gemma Lewis.
“Pola minum yang bermasalah bisa menjadi tanda peringatan masalah kesehatan mental di masa depan, sehingga membantu kaum muda untuk menghindari penggunaan alkohol yang bermasalah dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan mental mereka,” sambung dia.